Mahasiswa Demo Kebijakan Presiden Jokowi

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) demo Jokowi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Suparman (Bandung)

VIVA.co.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa, atau BEM Seluruh Indonesia koorwil Jawa Barat, berunjuk rasa di depan Gedung Sate Kota Bandung.

Respons Istana soal Jokowi Disebut-sebut dalam Sidang Sengketa Pemilu di MK

Aksi tersebut serentak dilakukan BEM SI di beberapa kota besar, dengan tuntutan pemerintah harus mampu menurunkan harga komoditas kebutuhan masyarakat.

Mereka menilai, program pemerintah saat ini, yaitu kenaikan tarif administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), kenaikan tarif listrik, merugikan masyarakat kelas bawah.

Jokowi Lihat Langsung Panen Raya di Sigi: Bagus Hasilnya Capai 6 Ton per Hektare

"Isunya sama, mengenai serampangan pemerintah dalam mengelola Negara, mulai dari STNK, rakyat diajak tebak-tebakan, siapa yang memutuskan kebijakan ini. Lalu, komoditas yang naik hingga tiga kali lipat dan ini kurang wajar," ujar Koorwil BEM SI, Fauzi di sela aksi di Gedung Sate Kota Bandung Jawa Barat, Kamis 12 Januari 2017.

Menurutnya, program Pemerintah yang dicanangkan hingga saat ini semakin merugikan masyarakat. Terlebih memengaruhi perekonomian masyarakat yang semakin sulit. "Memengaruhi daya beli, masyarakat diresahkan ole harga komoditas," ujarnya.

Jokowi Resmikan Irigasi Gumbasa Sigi dengan Biaya Rp1,25 Triliun

Pihaknya berharap, pemerintah menunjukkan fenomena tak elok, di tengah kondisi sulit saat ini. Bahkan, fenomena saling lempar terkait kenaikan harga administrasi STNK, sangat disayangkan ditunjukkan pemerintah. "Tidak saling lempar, tidak saling tuduh," katanya.

Dalam orasinya, BEM SI menyerukan,  perbaikan ekonomi di tingkat hulu, agar dilakukan secara maksimal, meski terkendala dengan produksi. Menurutnya, hal tersebut tetap harus dijalankan, karena masyarakat dengan program Presiden Joko Widodo saat ini, menjadi imbas dan korban.

"Stabilkan kembali harga komoditas, meski mengalami kelangkaan. Namun, ini merupakan hal kurang wajar dan masyarakat siap untuk kenaikan harga yang begitu tinggi," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya