- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengharapkan kubu Djan Faridz segera diberi hidayah untuk kembali bersatu dan mengakhiri perseteruan di tubuh partai berlogo ka'bah itu.
"Semoga saudara Djan Faridz segera diberi hidayah," kata pria yang kerap disapa Romy itu di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP, Tebet Barat, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Januari 2017 malam.
Dia mengklaim perseteruan PPP versi Muktamar Surabaya dengan PPP versi Muktamar Jakarta hanya sebatas perbedaan pilihan akan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI 2017.
"Sebenarnya masalah di PPP sudah paripurna di Muktamar islah di Pondok Gede waktu itu kemudian menghangat kembali menjelang Pilkada DKI. Khususnya saat penetapan Agus-Sylvi sebagai Cagub dan Cawagub DKI 2017," ujarnya.
Menurut dia upaya perdamaian telah dilakukan saat pihaknya menggelar Muktamar VIII PPP April 2016 yang diinisiasi oleh pendiri partai dihadiri sesepuh partai dan Presiden Joko Widodo. Menurutnya rekonsiliasi telah berjalan namun terpecah kembali menjelang Pilkada DKI 2017.
"Menkumham waktu itu pernah banding, sudah benar kok digugat di pengadilan. Kami optimis proses peradilan berikutnya akan kembali normal dan keputusan akan muncul setelah Pilkada DKI selesai. Nanti juga selesai sendirinya beriringan dengan selesainya Pilkada DKI," katanya. (ms)
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.
