- ANTARA/Didik Suhartono
VIVA.co.id – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih menuai pro dan kontra. Kenaikan BBM ini dikritik karena dilakukan di tengah-tengah kenaikan tarif lainnya yakni, BPKB dan STNK. Belum lagi kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok.
Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Reni Marlinawati, mengatakan terkejut dengan adanya berita kenaikan kenaikan harga BBM. Menurutnya, naiknya harga BBM yang mulai berlaku pada Kamis, 5 Januari 2016, tidak disosialisasikan dengan baik.
"Ya saya agak kaget juga, karena ini kan tidak disosialisasikan jauh-jauh hari. Ini tidak diberitahukan oleh masyarakat jauh-jauh hari. Jadi cukup mengagetkan juga," kata Reni di Senayan, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2017.
Kenaikan ini menurutnya akan segera ditindaklanjuti DPR. Ia mengaku telah menginstruksikan kepada anggota-anggota fraksinya di komisi terkait untuk menanyakan kebijakan baru ini kepada pemerintah.
"Jadi nanti setelah reses, terutama Komisi XI, akan mempertayakan rasionalisasi kenaikan ini, kenapa tidak disosialisasikan dulu," ujar Reni.
Sebelumnya, Pertamina resmi menaikkan harga bahan bakar minyak jenis Pertamax series, Pertalite dan Dexlite. Kenaikan sebesar Rp300 per liter dengan alasan penyesuaian fluktuasi harga minyak mentah dunia. (ase)