- VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur
VIVA.co.id – Komisi I DPR juga ingin membahas tentang isu 10 juta Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok yang meresahkan masyarakat, setelah masa reses ini. Komisi I ingin lebih mengetahui lalu lintas informasi soal ini, sehingga bisa diketahui asal mula beredarnya isu tersebut.
"Secara bisnis dari logika umum, kalau ada TKA yang lakukan low skill dan digaji besar, perusahaan rugi sendiri. Kecuali ada agenda lain. Komisi I memastikan lalu lintas informasi yang beredar di masyarakat," kata anggota Komisi I Bobby Rizaldi, Senayan, Jakarta, Kamis 29 Desember 2016.
Bobby mengatakan Komisi I bisa memanggil Menteri Komunikasi dan Informasi untuk menanyakan soal ini. Karena Kominfo dikatakan bisa mengawasi situs atau akun yang menyebarkan informasi 10 juta TKA yang diduga hoax itu.
"Kita akan undang Kominfo. Ada akun-akun yang bisa divalidasi oleh Kominfo. Kominfo kan galak tutup situs porno dan teroris, apakah mereka punya kemampuan memonitor hal tersebut," ujar Bobby.
Dia mengaku juga heran dengan data soal TKA yang berbeda-beda di tiap Kementerian. Karena itu pihaknya juga ingin men-clear-kan soal data keberadaan TKA ini.
"Datanya alhamdulillah beda. Menterinya aja dari partainya beda-beda," kata Bobby Rizaldi.
Siapkan Tenaga Kerja yang Kompeten, Kemnaker Ajak Jepang Investasi Pelatihan Bahasa
Kemnaker mengajak pemberi kerja Jepang untuk berinvestasi dalam memberikan pelatihan bahasa Jepang bagi kandidat SSW Indonesia.
