Wiranto Lepas Posisi Ketum Hanura karena Ingin Fokus Menteri

Menkopolhukam Wiranto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA.co.id – Partai Hanura akan segera menyelenggarakan Munaslub guna mencari Ketua Umum baru pengganti, Wiranto, yang telah diangkat menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

Momen Wiranto dan AHY Ikut Bermalam di IKN Nusantara Bareng Jokowi

Dalam persiapan kongres muncul nama Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang atau sering disapa OSO, sebagai calon kuat Ketua Umum Hanura. Saat di konfirmasi, Wiranto hanya tersenyum simpel.

"Tunggu saja besok. Saya kenal dia sudah lama, sejak saya masih jadi panglima TNI, jadi kawan saya terutama saat saya pimpin karate," katanya di kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa 20 Desember 2016.

Wiranto Sebut Hadi Tjahjanto Sosok Tepat Jadi Menko Polhukam, Paham Anatomi Ancaman

Wiranto menjelaskan, Munaslub dilaksanakan karena tidak ingin rangkap jabatan sebagai Ketua Umum dan Menteri. Dia berharap dengan Munaslub ini akan muncul Ketua Umum Hanura yang berkualitas dan mampu membesarkan partai.

"Intinya beginilah saya tidak ingin rangkap jabatan yang dua duanya cukup menyita waktu saya, sehingga saya konsentrasi betul kepada tugas pokok saya sebagai Menkopolhukam. Itu yang terpenting itu," ujarnya menambahkan.

Wiranto: Saya Sebagai Pembina TKN, Bersaksi Tak Ada Agenda Apalagi Rencanakan Kecurangan

Purnawirawan jenderal TNI ini yakin Munaslub akan berjalan lancar tanpa friksi berarti yang akan merugikan partai.

"Ya tinggal besok tata cara pemilihan itu biasanya kita pakai cara musyawarah mufakat, sehingga tidak akan ada adu voting, adu suara. Kita tingkat DPD juga begitu, tingkat provinsi juga begitu. Calonnya banyak tapi lewat tim penjaringan, sehingga tinggal dua di tingkat pusat lalu saya. Melihat CV nya, melihat bobotnya, baru kita putuskan bersama dalam rapat pimpinan," katanya.

Selain itu, Wiranto enggan mengungkap siapa saja sebenarnya kandidat Ketua Umum Hanura pengganti dirinya nanti.

"Besok, jangan sekarang. Saya enggak mau prematur, gak mau. Kalau enggak, prematur. Kan, enggak serem. Semua sudah tahu dulu besok jadi hambar."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya