Legislator PKS Sarankan Audit Kondisi Seluruh Pesawat TNI

Pesawat Hercules milik TNI
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A. Pitaloka

VIVA.co.id - Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Sukamta, menyatakan turut berduka cita untuk para korban meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Hercules milik TNI di Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Minggu pagi, 18 Desember 2016.

PKS Siapkan Kader Terbaik di Pilkada Sumatera Utara, Siapa Orangnya?

"Para prajurit ini sedang jalankan tugas negara, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” katanya melalui pesan singkat kepada VIVA.co.id pada Senin, 19 Desember 2016.

Sukamta mengingatkan bahwa telah terjadi lima kali kecelakaan pesawat TNI pada tahun 2016 dan lima kali insiden serupa pada pesawat jenis Hercules berjenis C 130. Semua kecelakaan itu harus menjadi perhatian serius Menteri Pertahanan dan TNI.

Tolak Pengesahan UU DKJ, PKS Bilang Gedung DPR Belum Dibangun di IKN

Ia mengaku sudah berulang kali menyampaikan perlu evaluasi menyeluruh terhadap sistem penerbangan TNI. Audit terhadap kelaikan pesawat TNI perlu dilakukan mengingat banyak pesawat militer yang berusia lebih 30 tahun. 

"Pernyataan Pak Kepala Staf TNI AU bahwa pesawat masih dalam keadaaan layak terbang, saya kira tetap harus ditindaklanjuti dengan melakukan audit kondisi pesawat TNI untuk memastikan kondisi pesawat yang masih ada," kata Sukamta.

Terima Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Sekjen PKS: Masalah Hukum Itu Lain Ceritanya

Hal ini mengingat informasi yang pernah DPR dapat, menurutnya, karena keterbatasan peralatan akibat embargo, tidak jarang perbaikan pesawat TNI dengan cara kanibal. 

"Saya kira, akan bagus jika Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dapat dilibatkan dalam melakukan analisis penyebab kecelakaan. Saya paham bahwa tidak ada kewajiban untuk mengumumkan secara detail penyebab kecelakaan militer karena ini menyangkut rahasia negara," kata Sukamta.

Namun, Sekretaris Fraksi PKS itu berharap hasil investigasi bisa menjadi alat evaluasi. Seluruh data kecelakaan bisa menjadi alat ukur karena faktor pesawat atau hal lain, seperti kesalahan manusia, cuaca buruk, kendala misi, atau masalah manajemen.

Dia juga berharap ada perbaikan sumber daya manusia dan manajemen penerbangan pesawat TNI. “Setidaknya bisa dengan mengacu pola penerbangan sipil yang sejauh ini dapat berjalan baik dan sangat minim kecelakaan. Saya berharap, tidak ada lagi kecelakaan pesawat TNI di waktu yang akan datang," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya