Panglima TNI Sarankan Tahapan Pemilu 2019 Lebih Panjang

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai pimpin apel di Lapangan Monas (02/11)
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Afra Augesti

VIVA.co.id – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengikuti rapat Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemilu pada Selasa 13 Desember 2016. Kepada Pansus, Gatot menyarankan tahapan Pemilu bisa diperpanjang agar tidak ada persiapan yang mendesak dan tak menimbulkan kerawanan konflik.

Jelang Pensiun, Yudo Margono Pamit di Depan Para Mantan Panglima TNI dan Prajurit Tiga Matra

"Dipisah saja eksistensinya (kerawanan) tinggi, maka kalau Pemilu-nya bersamaan akan lebih tinggi lagi eksistensinya (kerawanan)," kata Gatot di Senayan, Jakarta, Selasa, 13 Desember 2016.

Gatot mengingatkan bahwa dengan sistem Pemilu sebelumnya yang mana pemilihan legislatif dan presiden, terpisah, tahapannya masih tetap membutuhkan waktu yang lama bahkan hingga 20 bulan. Oleh karena itu tahapan Pemilu yang dilangsungkan bersamaan seharusnya memiliki tahapan waktu yang lebih matang.

PKS Buka Pintu Lebar Jika Gatot Nurmantyo Gabung Tim Pemenangan Anies-Cak Imin

"Kalau lebih panjang, maka UU ini maksimal bulan Mei sudah diketok sehingga tahapan (Pemilu 2019) ini bisa berjalan," ujarnya.

Gatot menegaskan, TNI akan tetap mengerahkan kekuatan penuh untuk mengamankan Pemilu dan menjalankan tugas sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Gatot: Naluri Politik Surya Paloh Tajam, Orientasinya yang Penting Anies Maju dan Aman

"TNI menyiapkan semua pasukan untuk membantu secara penuh sesuai UU," kata Panglima TNI.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo

Soroti Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali, Gatot Nurmantyo: Saya Tak Yakin Dipukul Batu

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyoroti kasus pengeroyokan yang dilakukan oknum TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2024