VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai jika di DPR banyak partai pemerintah, maka DPR menjadi tidak aktif. Dengan demikian, Fahri berpandangan, Presiden Jokowi tak boleh terhibur oleh banyaknya partai pemerintah di DPR.
"Kalau belajar dari pemerintah yang lalu, kasus mega skandal tahap II (Bank Century) Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena oposisinya lemah," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 9 Desember 2016.
Menurutnya, semakin lemah DPR, maka akan semakin kuat penyimpangan. Untuk itu, seharusnya tak dilihat banyaknya partai yang mendukung pemerintah sebagai cara untuk menjinakkan.
"Biarkan anggota DPR bicara bebas. Presiden tak mungkin jatuh, sudah ada pasalnya. Article of impeachment sudah jelas. Ada 12 hal yang bisa jatuhkan Presiden sudah jelas. Artinya kalau tak mau jatuh jangan tabrak 12 itu," kata Fahri.
Politikus kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu menilai, tak perlu ada ketakutan terhadap DPR sedemikian rupa sehingga DPR tak boleh kritis. Sebab ketika DPR tidak kritis, maka skandal pemerintah berpotensi marak.