Fahri: Jokowi Harus Belajar dari Mega Skandal di Masa SBY

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.
Sumber :

VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai jika di DPR banyak partai pemerintah, maka DPR menjadi tidak aktif. Dengan demikian, Fahri berpandangan, Presiden Jokowi tak boleh terhibur oleh banyaknya partai pemerintah di DPR.

Percepat Transformasi Digital, Begini Ikhtiar Pemerintahan Jokowi

"Kalau belajar dari pemerintah yang lalu, kasus mega skandal tahap II (Bank Century) Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena oposisinya lemah," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 9 Desember 2016.

Menurutnya, semakin lemah DPR, maka akan semakin kuat penyimpangan. Untuk itu, seharusnya tak dilihat banyaknya partai yang mendukung pemerintah sebagai cara untuk menjinakkan.

Survei: 65,4 Persen Publik Puas pada Pemerintahan Jokowi

"Biarkan anggota DPR bicara bebas. Presiden tak mungkin jatuh, sudah ada pasalnya. Article of impeachment sudah jelas. Ada 12 hal yang bisa jatuhkan Presiden sudah jelas. Artinya kalau tak mau jatuh jangan tabrak 12 itu," kata Fahri.

Politikus kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu menilai, tak perlu ada ketakutan terhadap DPR sedemikian rupa sehingga DPR tak boleh kritis. Sebab ketika DPR tidak kritis, maka skandal pemerintah berpotensi marak.

Pendukungnya Banyak Ditangkap, Komitmen Prabowo-Sandi Dipertanyakan
Barikade 98 bersama Erick Thohir

Barikade 98 Tegaskan Dukungan ke Erick Thohir, Ini Alasannya

Barikade 98 siap kawal pemerintahan periode kedua Jokowi dengan monitor kinerja menteri pembantu presiden.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2021