Hanura: Jangan Beri Ruang untuk Ujaran Kebencian

Ilustrasi Hate speech atau ujaran kebencian.
Sumber :

VIVA.co.id – Ketua DPP Partai Hanura, Dadang Rusdiana mengomentari pernyataan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal adanya spekulasi dan skenario untuk jatuhkan Jokowi. Menurut SBY ada kabar yang beredar soal rencana makar tak hanya dari luar pemerintahan tapi justru juga dari dalam kekuaasaan pemerintah sendiri.

Anti-Islam Meningkat Pesat di India Gegara Ini

"Ya namanya juga spekulasi dan rumor sehingga sekarang banyak beredar fitnah dan hasutan, termasuk rumor yang mengarah pada pemakzulan presiden," kata Dadang saat dihubungi Viva.co.id, Selasa 29 November 2016.

Menurutnya, orasi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan beberapa perbincangan dan hasutan di media sosial memang ada yang mengarah pada makar seperti itu.

Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Meningkat 62 Persen, Ini Pemicunya

"Makanya tentunya kepolisian tinggal bertindak tegas saja, apalagi UU ITE sudah mulai diberlakukan. Jangan beri ruang sedikitpun terjadinya hate speech, fitnah dan adu domba yang bakal membahayakan stabilitas, harus disikat habis," kata Dadang.

Adapun mengenai rumor adanya upaya pendongkelan dari dalam apalagi dilakukan oleh sebagian oknum pembantu presiden, ia tidak terlalu mempercayainya.

GP Ansor Bubarkan Pengajian Syafiq Basalamah, Tere Liye Semprot PBNU: Jangan Dikit-dikit Keberatan

"Saya yakin kabinet dan pemerintahan Pak Jokowi masih tetap solid," kata Dadang.

Sebelumnya, Mantan Presiden SBY menyoroti aksi sebagian umat muslim yang menuntut keadilan atas kasus Basuki Tjahaja Purnama. SBY juga melihat masalah itu dan kini malah mengarah ke Presiden Jokowi.

SBY mengemukakan bahwa pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tentang rencana makar menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Dia pun mengungkapkan informasi yang ia dengar tentang skenario pendongkelan Jokowi.

"Di samping ada pihak di luar kekuasaan yang berniat lakukan makar, menurut rumor yang beredar, katanya juga ada agenda lain dari kalangan kekuasaan sendiri," kata SBY.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya