SBY: Jangan Sampai Ada Maling Teriak Maling

Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui ada pihak yang berusaha membenturkannya dengan Presiden Jokowi. Oleh karena itu, ia meminta semua elemen masyarakat untuk waspada.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

"Jangan sampai kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak. Jangan sampai ada maling teriak maling. Jangan sampai ada yang mancing di air keruh. Mari berwaspada, jangan sampai kita mau diadu domba," kata SBY dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Senin, 28 November 2016.

SBY meminta masyarakat tidak memberikan ruang pada media sosial yang sudah tidak civilized (tidak berkeadaban). Sebab, kehadiran mereka justru bisa menghancurkan peradaban di negeri ini.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

"Banyak yang berpendapat bahwa 'mesin penghancur' itu tidak selalu bermotifkan ideologi, tapi uang (money power)," kata SBY.

SBY mengaku amat sedih jika menyimak penggunaan bahasa yang amat kasar dan tak sedikitpun menyisakan tata krama dari kelompok medsos tertentu.

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

"Mereka bukan hanya merusak jiwa kita semua, lebih-lebih anak-anak dan remaja kita, tetapi sesungguhnya juga menghancurkan nilai-nilai luhur Pancasila. Kelompok model ini pulalah yang membuat bangsa kita terpecah dan saling bermusuhan," kata SBY.

Selain itu, SBY juga mengimbau masyarakat agar tidak menjadi korban dari permainan intelijen bohong dan buatan (false intelligence). Dia pun mengingat sebelum terjadinya kudeta atau makar terhadap Presiden Soekarno di bulan September tahun 1965, juga diisukan adanya Dewan Jenderal yang mau makar.

"Kemudian, yang menamakan dirinya Dewan Revolusi justru yang melakukan makar, dengan dalih daripada didahului oleh Dewan Jenderal,” kata SBY.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya