Lima Pertanyaan DPR kepada Kapolri Tito Karnavian

Bambang Soesatyo jadi Ketua DPR
Sumber :
  • Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id – Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang seharusnya berlangsung hari ini ditunda hingga tanggal 5 Desember 2016. Penundaan berdasarkan surat permintaan penjadwalan waktu kembali yang ditandatangani Wakapolri Komjen Syafruddin Nomor B/5907/XI/2016 tanggal 27 November 2016.

Kolonel Herman: Marhan Harahap Dihadang Perempuan saat Mau ke Masjid Agung Rantau Prapat

"Dijelaskan penundaan tersebut karena Kapolri selain harus mendampingi Presiden Jokowi ke beberapa wilayah, juga pada hari ini akan bertemu dengan beberapa elemen yang akan melakukan unjuk rasa aksi damai bela Islam III dan akan melakukan konferensi pers bersama," kata Ketua Komisi III Bambang Soesatyo dalam pesan tertulisnya, Senin, 28 November 2016.

Bambang menyayangkan pertemuan komisi III DPR dengan Kapolri tersebut harus tertunda. Namun DPR kata dia, memahami ada tugas-tugas mendesak yang harus diselesaikan Kapolri khususnya terkait aksi demo 2 Desember nanti.

Kolonel Herman Bantah Paspampres Halangi Marhan Harahap Mau ke Masjid

"Seyogyanya Komisi III DPR akan mempertanyakan dan mendalami pernyataan bersama Kapolri dan Panglima TNI tentang adanya upaya makar dengan menunggangi rencana aksi damai 212 yang tentunya harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat," ujar Bambang.

Komisi III telah menyiapkan lima pertanyaan inti khususnya terkait pernyataan yang dinilai sensitif dalam konteks perpolitikan nasional itu. Kelima pertanyaan yang akan disampaikan yaitu:

Respon Airlangga soal Jokowi Hingga Bahlil Mau Jadi Ketua Umum Golkar

Pertama, soal identitas sosok-sosok politik yang ingin menunggangi unjuk rasa agar makar, kapan akan dibuka kepada publik.

Kedua, rapat-rapat yang mengagendakan makar dan ingin menguasai gedung DPR diselenggarakan di mana saja dan siapa politisi yang dimaksud yang menjadi peserta rapat.

Ketiga, cara Polri akan memperlakukan para perencana makar.

Keempat, apakah pelaku hoax rush money itu memiliki keterkaitan dengan para peserta rapat yang merencanakan makar.

Kelima, sejauh mana penanganan atau penyelidikan terhadap aktor-aktor politik yang menunggangi aksi damai 411 yang berujung pada kerusuhan.

"Pertanyaan-pertanyaan itu penting, mengingat beberapa elemen masyarakat mengeluh karena situasi akhir-akhir ini dirasakan kurang kondusif," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya