VIVA.co.id – Kapolri Tito Karnavian mengindikasikan adanya upaya makar pada Aksi Bela Islam III, sementara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku pihaknya sama sekali tidak menerima informasi adanya upaya makar dari intelijen yang dia miliki.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan bahwa negara harus hadir dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh tersangka Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kasus Basuki, hukum hadir secara profesional, imparsial, terbuka akan memenuhi rasa keadilan," ujarnya di Komplek DPR RI, Kamis 24 November 2016.
"Jadi gundah-gulana Presiden ada hubungannya dengan rakyat, bagaimana menjaga hati Presiden jangan dibuat gundah-gulana," ujarnya.
Ia mengatakan, negara demokrasi besar seperti Indonesia seharusnya tidak gentar jika didemo oleh ribuan orang.
"Ini negara demokrasi besar, normal, kalau ada yang demo sejuta dua juta. Biasa aja," ujarnya.
Karena itu, jika pun misalnya ada upaya makar terhadap Presiden, Fahri berjanji akan menjadi salah satu orang yang berdiri paling depan untuk membela Presiden Jokowi. (webtorial)