Presiden Jokowi Merasa Donald Trump Menirunya

Penyampaian Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo merasa bangga bahwa kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty bisa diluncurkan dan dijalankan hingga saat ini. Bahkan menurutnya, kebijakan tax amnesty ini seperti mulai diikuti Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump.

Bocoran Hasil Pertemuan Jokowi dengan Prabowo-Gibran di Istana

"Bahkan Donald Trump akan ikut juga meluncurkan tax amnesty. Saya kadang berpikir itu tax amnesty kok sepertinya niru-niru kita," kata Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO forum di Cendrawasih Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis 24 November 2016.

Menurut Jokowi, dia memang tak tahu pasti tujuan Trump tersebut. Namun pengampunan pajak tak lain memang untuk menarik uang dari para pengusaha di negara itu yang mungkin menggelapkan pajak atau menyimpan uang di luar negeri.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

"Diperkirakan perusahaan Amerika Serikat menyimpan sampai 2,5 triliun dolar Amerika di luar negeri. Angka yang sangat besar sekali," kata Jokowi.

Selain tax amnesty, kata Jokowi, Trump juga akan melakukan pengembangan besar-besaran infrastrukturnya. Oleh karena itu, Presiden akan menyambut baik jika kedua hal tersebut benar-benar direalisasikan oleh Trump.

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

Menurut Presiden, apabila ekonomi Amerika Serikat meningkat dan semakin kuat, maka Indonesia kata Jokowi, akan punya peluang untuk melakukan lebih banyak ekspor produk-produk dari dalam negeri ke Negeri Paman Sam itu.

"Nilai ekspor kita ke Amerika Serikat 11 persen dari total ekspor yang ada. Memang waktu Trump terpilih semua pesimis. Nah sekarang dengan ini justru kesempatan kita. Inilah yang harus kita manfaatkan," kata Jokowi.

Presiden Jokowi di HUT Golkar ke-58

Kembali Mencuat, Golkar Tak Ingin Berandai-andai Soal Kabar Jokowi Gabung

Kabar Presiden Jokowi bergabung ke Golkar, kembali mencuat. Setelah elit PDIP menyebut, Jokowi bukan lagi bagian dari partai itu setelah beda pilihan selama Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024