Politikus Senior Golkar Minta Ade Komarudin Legawa

Setya Novanto bersama Ade Komarudian saat Setya ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2016-2019.
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru

VIVA.co.id – Politikus senior Partai Golkar Muladi menilai, yang dilakukan DPP Golkar dengan mengembalikan posisi Ketua DPR kepada Setya Novanto merupakan langkah yang tepat. Muladi mengatakan, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan dengan administrasi dan aturan di DPR.

Puan Maharani: Kasus Jiwasraya Tak Perlu Pansus

"Orang kalau dinyatakan tidak bersalah, itu harus direhabilitasi, dikembalikan hak-hak semuanya. Jadi, apa yang dilakukan Golkar, saya kira sudah betul. Bukan untuk melukai Akom (Ade Komarudin) atau siapa saja," kata Muladi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 22 November 2016.

Kemudian, Ketua DPR saat ini, Ade Komarudin diminta harus legawa. Namun terkait posisinya nanti kata Muladi, juga harus menjadi perhatian DPP.  

Bambang Soesatyo: Susunan DPP Golkar Belum Final, Masih Ada Perbaikan

"Pak Akom ya bagaimana dia harus legawa. Nanti posisinya dia di mana, itu perlu dipikirkan. Apakah dia dikembalikan sebagai ketua fraksi. Sekarang kan Novanto Ketua Fraksi, dahulu kan Ketua Fraksinya dia (Akom)," ujar mantan Menteri Kehakiman itu.

Sementara itu Muladi juga menegaskan tidak ada alasan fraksi lain menolak perubahan ini. Partai lain diminta menyadari keadaan pasca keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memenangkan gugatan Novanto soal perkara pencatutan nama Presiden Jokowi terkait kasus Freeport.

Ketua DPR: UN Diganti Jadi Assessment Harus Dikaji Lebih Dalam

"Partai-partai lain harus menyadari bahwa ini masalah internal di Partai Golkar karena yang berwenang duduk sebagai Ketua DPR adalah Golkar," kata Muladi.

Ular sanca 5 meter ditemukan di dekat DPP Golkar Slipi, Jakarta.

Ular Sanca Panjang 5 Meter Ditemukan di Kali Grogol

Ular sanca dengan ukuran panjang 5 meter ditemukan di Kali Grogol dekat lokasi DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

img_title
VIVA.co.id
17 Juni 2021