- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA.co.id – Walau mesra dengan Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan, ia dan partainya tetap berkomitmen untuk mengkritisi pemerintahan. Kritik penting dalam demokrasi. Bahkan Presiden Joko Widodo pun menurutnya, tidak pernah melarang mengkritisi setiap kebijakan yang diambil pemerintah.
"Demokrasi membutuhkan kritik, Pak Jokowi tidak pernah minta Gerindra tidak kritik dan saya tidak bisa (kalau tidak kritis). Saya dari dulu komitmen sama beliau adalah beliau di eksekutif dan kami di legislatif, kalau ada kebijakan yang kurang berkenan maka kami akan kritisi," jelas Prabowo, saat bersantai dengan Presiden Jokowi di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 17 November 2016.
Bagi Prabowo, mengkritisi harus tetap dilakukan. Tidak boleh takut untuk menghadapi kritik itu. Walau akrab, Prabowo mengatakan, tidak pernah Jokowi meminta mereka mengekor kebijakan pemerintah.
Ia menegaskan, Gerindra tidak akan pernah mem-beo (mengekor) dalam demokrasi. Baginya, mengkritisi kebijakan pemerintah tetap harus dilakukan, dan dalam demokrasi modern itu sah.
"Demokrasi itu tidak boleh takut dan Pak Jokowi tidak takut dengan kritik jadi jangan. Beliau tidak minta kita mem-beo. Demokrasi yang modern bukan bebek dan itu salah dan beliau terbuka," jelas Prabowo.
Kembali Mencuat, Golkar Tak Ingin Berandai-andai Soal Kabar Jokowi Gabung
Kabar Presiden Jokowi bergabung ke Golkar, kembali mencuat. Setelah elit PDIP menyebut, Jokowi bukan lagi bagian dari partai itu setelah beda pilihan selama Pilpres 2024.
