- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengatakan pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi memang tak ada pembicaraan khusus. Menurutnya, kunjungan itu hanya balasan Jokowi ke Prabowo.
"Karena saat di Hambalang kan Pak Joko Widodo juga dijamu makan siang sama Pak Prabowo," kata Arief melalui pesan singkat, Kamis, 17 November 2016.
Menurutnya, Prabowo dan Jokowi sebenarnya bersahabat sejak Jokowi menjadi Wali Kota Solo. Ia menilai keakraban Prabowo dan Jokowi harus dicontoh oleh elit nasional yang pernah menjadi rival dalam pemilihan presiden.
"Tetapi setelah selesai dan Pak Joko Widodo menang mereka tetap bisa bersahabat secara ikhlas dan lahir batin. Jangan kayak Ibu Mega dan Pak Susilo Bambang Yudhoyono yang hingga hari ini tidak bisa duduk bersama dan bersahabat dan terbawa ke perseteruan pribadi," kata Arief.
Ia mengatakan masyarakat bisa melihat kalau Prabowo itu berjiwa satria dan negarawan sama dengan Jokowi. Sebab, Jokowi ia nilai sangat menghormati Prabowo sebagai seorang senior yang bisa dimintai masukan oleh Presiden.
"Jadi ya undangan makan siang Pak Joko Widodo ke Istana pada Prabowo bisa jadi contoh yang baik untuk menunjukan perbedaan garis politik dan persaingan tidak harus memecahkan rasa persaudaraan sesama anak bangsa yang punya kewajiban untuk membangun bangsa," kata Arief.
Ia berharap cara berpolitik kedua tokoh ini bisa jadi contoh yang baik bagi masyarakat, tokoh politik, dan tokoh nasional. Menurutnya, pertemuan ini menunjukkan kalau Pak Jokowi benar-benar cerdas dalam meminta masukan untuk mengurus pemerintahannya
"Karena kalau Pak Joko Widodo mengundang tokoh partai politik yang ada di pemerintahannya pasti tidak spesial dan masukannya pasti kurang jujur. Tetapi kalau dari pimpinan parpol oposisi akan lebih mantap dan jujur," kata Arief.
Sebelumnya, keakraban Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi kembali diperlihatkan. Pada Kamis, 17 November 2016, siang tadi, Jokowi mengundang Prabowo ke Istana Merdeka.