Pilkada Jakarta 2017

Soal Ahok, DPP Golkar Mau Konsultasi dengan Dewan Pembina

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat hadiri Musda DPD DKI Golkar.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengungkapkan bahwa DPP telah menegur anggota Dewan Pembina – yang melemparkan wacana penarikan dukungan mereka terhadap Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta.   

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

"Tak salah, cuma caranya. Artinya kita bicara DPP itu satu. Kalau ada masalah-masalah baik itu Dewan Pakar, Dewan Kehormatan, itu kan sifatnya internal, memberikan pertimbangan ke dalam bukan ke luar," kata Yorrys saat dihubungi, Selasa 15 November 2016.

Menurutnya, pernyataan anggota Dewan Pembina akan menjadi masalah dalam hal etika. Namun diakui Yorrys bahwa Dewan Pembina punya hak menegur DPP.   

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

"DPP sendiri itu ada bikin kegiatan tanggal 10, mengundang semua, tiga lembaga itu. Dewan Kehormatan, Dewan Pembina, Dewan Pakar. Kami diskusi meminta masukan dalam refleksi akhir tahun dan dinamika politik terkini," kata Yorrys.

Ia yakin komunikasi DPP dengan tiga dewan tersebut akan bisa dilakukan dengan baik pada waktu selanjutnya.  

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

"Tidaklah (mengganggu hubungan Dewan Pembina dan DPP), ganggu bagaimana, paling kami kasih tahu saja," kata Yorrys.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Fahmi Idris menyatakan bahwa partainya masih mendukung Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta. Namun dia mengatakan tak tertutup kemungkinan penarikan dukungan atas Ahok.  

"Bisa sekali, namanya juga politik. Kenapa sulit sih. Kemungkinan ada kalau situasi bertambah buruk," kata Fahmi Idris soal penarikan dukungan.

Selain Partai Golkar, tiga partai lain yaitu PDIP, Partai Hanura dan Partai NasDem juga mengusung Ahok-Djarot. Namun belakangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan NasDem akan mengevaluasi pengusungan itu apabila Ahok menjadi tersangka kasus penistaan agama.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya