Jokowi Prihatin Media Sosial Lebih Banyak Saling Hujat

Presiden Joko Widodo (tengah).
Sumber :
  • Syaefullah/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo mengaku prihatin dengan aksi-aksi saling menghujat yang belakangan ini terjadi cukup sering. Presiden Jokowi juga menyayangkan aksi saling hujat itu terjadi di ranah dunia maya atau media sosial.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Dalam satu dua minggu ini, kalau buka di media sosial, isinya saling menghujat, mengejek, memaki, fitnah, adu domba, provokasi," kata Jokowi dalam suatu acara di Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu 13 November 2016.

Padahal menurut Jokowi, kelembutan dan akhlaqul karimah lekat diajarkan di Indonesia. Karena itu dia mengajak kepada yang lain agar bisa menggunakan medsos untuk syiar dakwah. Sementara Jokowi sendiri biasanya menggunakan medsos sebagai sarana hiburan.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Saya biasanya gunakan medsos untuk hiburan, yang lucu-lucu," ungkap Jokowi.

Jokowi menilai, kata-kata 'bantai, bunuh' di medsos sudah mencederai Indonesia. Padahal Indonesia menurutnya harus jadi contoh untuk dunia internasional.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

"Kalau sudah bantai, bunuh, itu bukan Islami, itu merusak kita sendiri," kata Jokowi.

(ren)

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024