- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA.co.id – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 101 daerah akan dilakukan pada 2017 mendatang. Namun, gejolak politik sudah terjadi menjelang Pilkada DKI Jakarta. Presiden Joko Widodo, yang menjadi pembicara dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Bidakara, Jakarta, mengaku heran dengan fenomena tersebut,
"Februari mendatang, Pilkada akan dilakukan di seluruh Indonesia. Tetapi kenapa energi dan konsentrasi kita ada di Jakarta? Apa kalkulasinya?" ujar Jokowi, Minggu 13 November 2016.
Dugaan penistaan agama yang menyeret nama Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi isu hangat bagi publik. Apalagi, kasus ini mencuat saat masa kampanye calon gubernur DKI berlangsung.
Bahkan, mantan Wali Kota Solo itu tidak habis pikir, karena kasus yang menimpa Ahok turut menyeret namanya sebagai kepala negara. Pernyataan Jokowi justru membuat peserta rapat tertawa.
"Ini urusan DKI. Lah kok jadi ke saya? Coba, secara kalkulasi dan nalarnya apa? Saya sih senyam-senyum saja," katanya.
Jokowi mengingatkan, bahwa masyarakat harus berpegang teguh pada Pancasila, agar tidak mudah terpecah bela karena permasalahan itu. Menurut dia, ini menjadi pekerjaan rumah, tidak hanya bagi pemerintah, tapi disertai oleh partisipasi masyarakat.
"Sebagai kepala negara, kita harus menjaga agar prinsip Pancasila itu tetap utuh. Yang mayoritas melindungi minoritas, minoritas juga menghargai yang mayoritas," ujarnya.
(ren)