- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa dia beserta partainya mendukung penuh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Bahkan, dia menyebut partainya merupakan pengusung awal Jokowi saat mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2014 lalu.
"Buat PKB, Presiden Jokowi adalah pemimpin tertinggi, harus dihormati dijaga dan dimuliakan," kata Cak lmin saat memberikan sambutan acara Silaturahim Nasional Ulama Rakyat dan Doa untuk Keselamatan Bangsa di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 12 November 2016.
Menurut Cak lmin, partainya akan setia mengawal Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan. Termasuk dari sisi legislatif, maupun eksekutif.
Namun, pada akhir sambutannya, Cak lmin sempat membacakan pantun yang bernada sindiran kepada Jokowi.
"Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, kapan kita senangnya?" ujar Cak lmin yang disambut gelak tawa para simpatisan PKB. Bahkan, Presiden Jokowi terlihat tersenyum mendengar pantun tersebut.
Setelah pidato Cak lmin tersebut, Jokowi diberikan kesempatan memberikan sambutannya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat menyinggung beberapa hal, termasuk mengenai pembangunan infrastruktur.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur tidak hanya perlu dilakukan secara fisik, tapi juga secara batin. Jokowi menyebut jika saat ini pembangunan fisik masih terus dilakukan, sementara pembangunan batin masih belum berjalan. Dia pun menyindir balik Cak Imin terkait hal tersebut.
"Kalau sudah masuk ke infrastruktur batin, bisik-bisiknya dengan Cak lmin, sekarang belum," ujar Jokowi sambil tersenyum.
"Ya memang saya sampaikan apa adanya ya memang belum. Jadi kalau disinggung-singgung, ya saya jawab apa adanya memang belum. Tadi kan tanya kapan senangnya. Saya kalau sudah disinggung, saya juga punya perasaan kok," kata Jokowi kembali sambil tersenyum.
Cak lmin pun terlihat tertawa mendengar ungkapan Presiden Jokowi itu.
"Nanti kita bicara berdua sajalah, tidak usah diungkap di sini, nanti ribuan orang jadi tahu," tutur Jokowi.
