Relawan Jokowi: Safari Politik Tunjukkan Negara Netral

Presiden Jokowi kunjungi PBNU, Senin, 7 November 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agus Rahmat.

VIVA.co.id – Ketua Barisan Relawan Jokowi Birgal Sinaga menilai, safari politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo akhir-akhir ini ingin menunjukkan bahwa negara tidak berpihak dan netral.

AHY Safari Politik di Sumut, Elite PD: Ayo Kita Kerja Keras Agar 2029 Bisa Antar Ketum Jadi Capres

"Presiden ingin pastikan dengan kehadirannya bahwa hukum ditegakkan," ujarnya dalam perbincangan dengan tvOne, Sabtu, 12 November 2016.

Sebagai negara demokrasi, kata Birgal, para pengunjuk rasa telah diberikan tempat untuk menyampaikan pendapatnya. Tuntutan para demonstran soal penegakan hukum juga sudah diakomodasi Jokowi. "Harapan (pengunjuk rasa) sudah diterima," katanya.

Anies-Cak Imin Siap Kampanye Safari Natal, Timnas Amin: Untuk Buktikan Tak Ada Intoleran

Namun, tidak bisa karena tekanan massa hukum lantas dibengkokkan. "Kalau itu terjadi bisa chaos," ujarnya. Presiden pun, menurut Birgal, tidak bisa intervensi ke ruang hukum. "Kalau itu masuk akan melanggar konstitusi," katanya.

Saat ini, proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tengah berlangsung. “Nantinya apapun keputusan hukum harus diterima,” ujarnya.

Safari Politik ke Lampung, Gibran Ajak Mahasiswa Pakai Medsos untuk Cari Uang Bukan Nyinyir

Sebelumnya, demonstrasi besar-besaran dilakukan sejumlah organisasi masyarakat (ormas), 4 November 2016. Mereka menuntut penegakan hukum terhadap kasus dugaan penistaan agama itu.

Usai demonstrasi tersebut, Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Jokowi juga menyambangi markas Kopassus, Marinir dan Brimob.

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto

Prabowo ‘Sapu Bersih’ Sumatera dalam 2 Bulan, Temui Masyarakat ke 10 Provinsi

Prabowo Subianto melakukan serangkaian safari politik di 10 provinsi di Pulau Sumatera dalam dua bulan terakhir ini mulai dari Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu dan Lampung

img_title
VIVA.co.id
14 Januari 2024