- VIVA.co.id/ Agus Rahmat.
VIVA.co.id – Ketua Barisan Relawan Jokowi Birgal Sinaga menilai, safari politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo akhir-akhir ini ingin menunjukkan bahwa negara tidak berpihak dan netral.
"Presiden ingin pastikan dengan kehadirannya bahwa hukum ditegakkan," ujarnya dalam perbincangan dengan tvOne, Sabtu, 12 November 2016.
Sebagai negara demokrasi, kata Birgal, para pengunjuk rasa telah diberikan tempat untuk menyampaikan pendapatnya. Tuntutan para demonstran soal penegakan hukum juga sudah diakomodasi Jokowi. "Harapan (pengunjuk rasa) sudah diterima," katanya.
Namun, tidak bisa karena tekanan massa hukum lantas dibengkokkan. "Kalau itu terjadi bisa chaos," ujarnya. Presiden pun, menurut Birgal, tidak bisa intervensi ke ruang hukum. "Kalau itu masuk akan melanggar konstitusi," katanya.
Saat ini, proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tengah berlangsung. “Nantinya apapun keputusan hukum harus diterima,” ujarnya.
Sebelumnya, demonstrasi besar-besaran dilakukan sejumlah organisasi masyarakat (ormas), 4 November 2016. Mereka menuntut penegakan hukum terhadap kasus dugaan penistaan agama itu.
Usai demonstrasi tersebut, Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Jokowi juga menyambangi markas Kopassus, Marinir dan Brimob.