VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, mengingatkan penasihat-penasihat Presiden Jokowi agar tak menakut-nakuti mantan Wali Kota Solo itu soal makar. Menurutnya, tidak ada pihak-pihak yang berniat melakukan tindakan tersebut.
"Jangan takut-takutin presiden. Kalau ada yang mau jatuhin, mau ancam, yang paling layak kalau mau lawan dia terbuka kan Pak Prabowo," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 10 November 2016.
Ia melanjutkan setelah Jokowi berkuda bersama Prabowo, Prabowo ternyata malah memberikan dukungan pada Jokowi. Ia khawatir relawan atau tim sukses Jokowi saat Pilpres yang memanasi soal dugaan makar.
"Saya khawatir ini mungkin relawan, tim sukses lama dan sebagainya itu masih ngomporin Presiden. Bapak mau dijatuhkan, jangan ketemu demonstran. Akhirnya presiden kayak terintimidasi," kata Fahri.
Menurutnya, hal tersebut tak baik bagi kesehatan bangsa. Sebab, negara ini bergantung pada Jokowi. Apalagi dengan kondisi demokrasi Indonesia yang belum matang.
Sebelumnya, Fahri dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, karena diduga telah melakukan tindakan penghasutan dan makar pada demo 4 November 2016. Fahri dilaporkan ke polisi oleh Barisan Relawan Jokowi Presiden.
Menanggapi pelaporannya, Fahri mengatakan banyak yang belum paham bahwa pasal makar itu sebagian besar sudah dibatalkan Mahkamah Konstitusi sebagai bentuk penyesuaian dengan UUD 1945 yang baru.