DPR: Menakuti Rakyat dengan Tentara Bukan Zamannya

Presiden Jokowi di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA.co.id – Anggota Komisi I DPR, Sukamta, merespons pernyataan Presiden Jokowi yang mengaku bisa menggerakkan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sewaktu-waktu. Langkah itu dilakukan Jokowi jika negara dalam keadaan darurat.

Respons Istana soal Jokowi Disebut-sebut dalam Sidang Sengketa Pemilu di MK

"Soal itu, sepertinya itu statement normatif saja. Ya wajar saja. Presiden kan Panglima Tertinggi TNI. Kalau untuk menggerakkan TNI kan sudah ada undang-undangnya. Semua ada standar operasional prosedurnya. Selama semua dalam koridor UU. Tak perlu dikhawatirkan," kata Sukamta saat dihubungi, Kamis, 10 November 2016.

Saat ditanya apakah pernyataan Jokowi itu sebagai cara menunjukkan eksistensi kekuasaannya, ia menilai mungkin saja.

Jokowi Lihat Langsung Panen Raya di Sigi: Bagus Hasilnya Capai 6 Ton per Hektare

"Kemungkinan terbuka bahwa apa yang dilakukan Presiden sebagai bagian tidak terpisahkan dari road show pada ormas-ormas Islam, memanggil tokoh-tokoh ormas Islam dan ke Kopassus. Bisa jadi itu masih satu paket tindakan," kata Sukamta.

Ia menambahkan persoalannya kalau cara tersebut tujuannya untuk menakuti maka sudah bukan zamannya lagi. Sebab, rakyat di seluruh dunia sudah tidak takut pada represi negara, apalagi di Indonesia.

Jokowi Resmikan Irigasi Gumbasa Sigi dengan Biaya Rp1,25 Triliun

"Dia juga dipilih karena proses demokrasi. Saya percaya Presiden tidak akan mencederai demokrasi. Pasti Presiden bukan begitu maksudnya," kata Sukamta.

Menurutnya, kalau maksudnya untuk menunjukkan pada rakyat bahwa negara ini cukup kuat dalam kasus penistaan agama atau Alquran, maka solusinya sederhana saja.

"Biarkan proses hukum berjalan secara fair, adil dan secepatnya pada pelakunya dan jangan dialihkan pada masalah lain-lainnya," kata Sukamta.

Sebelumnya, Jokowi memberi arahan kepada 1.217 prajurit khusus Angkatan Darat, Kopassus, di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis, 10 November 2016. Jokowi sempat memberi keterangan pers mengenai pasukan Kopassus. Dia mengatakan, pasukan tersebut adalah pasukan cadangan yang bisa ia gerakkan sewaktu-waktu jika dalam keadaan darurat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya