Penangkapan Lima PB HMI Perlu Dipertanyakan Dasarnya

Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR RI bidang Korpolkam Fadli Zon, menyoroti penangkapan sejumlah kader Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dilakukan Kepolisian, Selasa 8 November 2016 dini hari.

Tantangan Berat, Setjen dan BK DPR Dorong Pemuda Optimis Bangun NKRI

Penangkapan dilakukan terhadap lima pengurus dan kader Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) terkait insiden aksi 4 November malam hari.

Fadli Zon menyatakan bahwa operasi penangkapan lima pengurus HMI di kantor Sekretariat HMI perlu dipertanyakan dasarnya.

DPR Minta Insiden Pembakaran Polsek Bendahara Tidak Terjadi Lagi

"Apakah penangkapan tersebut dilakukan sesuai protap? Dan juga kenapa pihak Kepolisian tak melakukan pemanggilan terlebih dulu kepada yang bersangkutan?," ujar Fadli, Rabu 9 November 2016.

Fadli Zon mengingatkan bahwa para aktivis HMI bukan pelaku tindak  kriminal sebagaimana penjahat terorisme atau narkotika.

Bamsoet: Anggaran Pendidikan APBN 2019 Harus Bawa Kemajuan

"Mereka menggunakan hak konstitusional untuk menyampaikan pendapat, atas lambatnya proses penegakan hukum di Indonesia terkait kasus penistaan agama oleh Ahok. Insiden yang terjadi malam hari 4 Nopember harus diusut lebih dulu. Siapa memprovokasi siapa? Siapa yang memulai keributan. Juga siapa memerintahkan lontaran gas airmata. Apakah sudah sesuai prosedur penanganan?," kata Politisi Gerindra itu.

Fadli menilai, perlakuan pihak Kepolisian hendaknya jangan berlebihan. Harus proporsional dan profesional.

"HMI adalah organisasi mahasiswa yang terpandang dan telah melahirkan banyak pemimpin bangsa. Operasi penangkapan kepolisian terhadap lima kader HMI yang tak proporsional, dikhawatirkan akan semakin memperkeruh suasana. Sebab cara-cara yang dilaksanakan dianggap kurang wajar, dilakukan tengah malam, seperti operasi penangkapan PKI di masa lalu," ujarnya.

Di sisi lain, sambung Fadli hal ini juga akan memperkuat kecurigaan masyarakat, bahwa hukum di Indonesia tajam ke bawah tumpul ke atas.

"Ini bisa dilihat sebagai upaya mengebiri sikap kritis masyarakat terhadap kasus Ahok," katanya.

Fadli Zon juga mempertanyakan tindakan Kepolisian yang sangat cepat melakukan penangkapan terhadap kader HMI padahal kasusnya baru terjadi beberapa hari. Namun, Kepolisian lambat dalam menangkap Ahok meskipun bukti dan saksi ahli sudah lengkap semua.

"Malah kini dipertontonkan transparansi kebodohan soal bahasa," ujarnya.  (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya