SBY Dinilai Jeli Manfaatkan Situasi Tekanan pada Ahok

Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id - Situasi sosial politik di Indonesia, khususnya Jakarta jelang Pilkada 2017, belakangan ini mulai memanas. Calon Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menjadi bidikan para demonstran akibat dugaan kasus penistaan agama.

Juru Bicara Ungkap Keinginan Prabowo Duduk Bareng Megawati, SBY dan Jokowi

Bahkan, mereka yang menentang Ahok, berencana menggelar aksi unjuk rasa pada Jumat, 4 November 2016. Isu adanya pihak-pihak yang menggerakkan dan mendanai aksi itu pun muncul.

Presiden keenam RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, menjadi salah satu pihak yang menolak keras disebut ada di belakang gerakan tersebut. SBY lantas menggelar konferensi pers di kediamannya, Cikeas, Bogor, pada Rabu, 2 November 2016.

SBY Absen di Acara Open House Jokowi, AHY Ungkap Alasannya

Dalam kesempatan itu, SBY mengkritik intelijen pemerintahan Jokowi ngawur dan main tuduh. Dia juga menegaskan bahwa aksi demonstrasi adalah bagian dari demokrasi dan bukan kejahatan politik. Selain itu, dia meminta penegak hukum memproses Ahok karena tak ada yang boleh kebal hukum.

Namun, manuver SBY itu dilihat mantan kader Partai Demokrat, Tridianto, hanya sebagai strategi untuk memuluskan anaknya, Agus Yudhoyono, dalam pertarungan di Pilkada DKI. Menurutnya, situasi saat ini justru menguntungkan Agus.

Prabowo Kenang Kebersamaan dengan SBY di Akmil, Sempat Digembleng Sarwo Edhie

"Tampaknya jalan Agus untuk menjadi Gubernur DKI makin lapang. Pak SBY jeli memanfaatkan situasi tekanan sebagian umat Islam kepada Ahok dengan tuduhan penistaan agama," kata Tridianto kepada VIVA.co.id, Kamis, 3 November 2016.

Bagi SBY, lanjut Tridianto, situasi seperti sekarang ini ibaratnya makanan empuk untuk menaikkan Agus di atas merosotnya posisi Ahok. Menurutnya, konpers kemarin di Cikeas secara politik adalah tekanan kepada Polri untuk segera mengandangkan Ahok dan sekaligus mengajak agar demo makin besar.

"Bahkan Pak SBY seperti mengancam demo akan terus berlangsung sampai Lebaran Kuda kalau aspirasi para pendemo tidak dipenuhi," kata Tri.

Tridianto, yang pernah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa di Bali itu menilai langkah itu merupakan strategi SBY yang seolah-olah membela diri dari sejumlah tuduhan.

"Padahal tujuannya adalah menekan Polri, semakin memerosotkan Ahok dan akhirnya nanti mengalahkan jagonya Pak Jokowi dan Bu Mega di Pilgub DKI. Sekarang ini Pak SBY seperti sedang menari-nari menikmati situasi," tutur eks Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya