SBY: Aparat Jangan Main Tangkap, Apalagi Tembak

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penjelasan terkait hilangnya berkas pembunuhan aktivis Munir di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2016).
Sumber :
  • ANTARA/Yulius Satria Wijaya

VIVA.co.id - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan intelijen dan aparat keamanan negara untuk bekerja secara proporsional dan profesional. SBY mencontohkan saat dia berkuasa, alat-alat negara itu tidak bekerja serampangan.

Marak Kasus Penistaan Agama di Pakistan, Perempuan Muda Divonis Mati

"Intelijen tidak mudah melaporkan kepada saya sesuatu yang tidak akurat. Polisi dan jajaran aparat keamanan juga tak main tangkap apalagi main tembak," kata SBY, di Cikeas, Bogor, Rabu, 2 November 2016.

SBY menceritakan dalam pertemuan dengan Jusuf Kalla semalam, ia sempat berbincang soal peristiwa 66 yang melibatkan mahasiswa Universitas Indonesia, tahun 98 yang melibatkan mahasiswa Trisakti. Dia menggarisbawahi, bahwa kejadian-kejadian itu diwarnai dengan insiden main tembak.

Ferdinand Hutahaean Tulis Surat Permohonan Maaf dari Penjara

"Gara-gara main tembak terjadi prahara maha besar yang mengubah sejarah negeri ini," ujar SBY

SBY pun meminta masyarakat pandai belajar sejarah negeri ini di masa lalu. Jangan hanya paham sejarah dari bangsa-bangsa lain.

Hehamahua Khawatir Ferdinand Cuma Tumbal, Rofi'i: Suudzon

"Sejarah Amerika, Tiongkok, atau Timur Tengah," tutur dia.

Terdakwa kasus penistaan agama M Kace menjalani persidangan pembacaan tuntutan

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut hukuman 10 tahun penjara untuk terdakwa M Kece terkait kasus penistaan agama.

img_title
VIVA.co.id
24 Februari 2022