- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menilai tak ada masalah ketika Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menjadi Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Alasannya, jabatan PBSI sifatnya volunter atau kesukarelaan saja.
"Bahkan bagus kalau di tangan orang-orang yang punya nama besar dan akses sehingga olahraganya bisa lebih baik," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 1 November 2016.
Menurutnya, posisi Wiranto sebagai Ketua UMum PBSI bukan untuk kepentingan pribadi, tapi kepentingan nasional. Soal posisi Wiranto yang rangkap jabatan akibat menjabat sebagai Ketua Umum PBSI, ia memberikan imbauan.
"Saya sebenarnya cuma bisa imbau supaya pembagian wilayah tugas beliau lebih efektif. Secara organisasi dan manajemen perlu diatur supaya beliau tak sibuk dan jadi efektif," kata Fahri.
Soal posisinya yang masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hanura nonaktif, Fahri menilai dalam sebuah partai politik wajar saja terjadi transisi dari ketua umum yang kuat ke ketua umum berikutnya.
"Di PKS sendiri dari ustaz Hilmi yang lama ke ustaz Salim ada goyang-goyangnya. Itu biasa. Dari Mega ke orang lain akan ada masalah. Dari Prabowo ke orang lain akan ada masalah," kata Fahri.
Sebelumnya, Musyawarah Nasional PP PBSI 2016 mengesahkan Wiranto sebagai Ketua Umum PP PBSI masa bakti 2016-2020. Wiranto resmi jadi ketua umum secara aklamasi, setelah Gita Wirjawan menyatakan mundur dari pencalonan ketua umum, Senin, 31 Oktober 2016.