VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Taufik Kurniawan, menilai persoalan reformasi hukum yang menjadi paket kebijakan pemerintah sebenarnya juga berkaitan erat dengan masalah kepala daerah dan biaya tinggi dalam proses politik.
"Sebetulnya pertanyaannya adalah pemimpin itu dilahirkan atau memang lahir dengan sendirinya pemimpin itu muncul? Sekarang ini kan dengan pilkada secara langsung, ini pemimpin itu kan dipaksakan untuk lahir. Dengan apa dipaksakannya, dengan cara-cara kekuatan biaya politik yang tinggi," kata Taufik Kurniawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 26 Oktober 2016.
Akibat banyak kepala daerah yang muncul dari kekuatan modal, menurutnya berdampak pada tidak adanya pemimpin yang karismatik. Pada akhirnya malah menghasilkan figur pemimpin yang pragmatis.
"Bagaimana kemudian dia mendapat jabatan itu pertama kali pasti akan memprioritaskan kembali modal terlebih dahulu," kata Taufik.
Menurut dia, tingginya ongkos politik masih menjadi masalah dan tantangan bersama baik bagi pemerintah, DPR dan juga masyarakat yang selayaknya tak tergiur dengan politik uang khususnya dalam pemilihan kepala daerah.
Hal tersebut disampaikan Taufik menyusul akan dilangsungkannya Pilkada 2017 secara serentak tahun depan. Para calon kepala daerah di 101 daerah sudah mengambil nomor urut pada Selasa, 25 Oktober 2016.
(ren)
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.
