Kisruh Dokumen Munir, Desmond: Jokowi Bukan Lawannya SBY

Ketua Panitia Kerja Penegakan Hukum Komisi III DPR, Desmond J Mahesa, di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 7 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id – Kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib, menyeret-nyeret nama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono belakangan ini. Namun Ketua DPP Gerindra Desmond Mahesa melihat kasus ini bukan ajang pertarungan SBY dengan Pemerintahan Joko Widodo.

Rachland Nashidik: Omong Kosong Laporan TPF Munir Hilang

"Jokowi bukan lawannya SBY. Pertama secara konstitusi dia tidak bisa maju lagi. Yang kedua, dia maju lagi percuma, ya pasti kalah," kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 26 Oktober 2016.

Namun Wakil Ketua Komisi III ini berharap Jokowi dapat menjalankan rekomendasi dari hasil penyelidikan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir ini.

17 Tahun Kematian Munir, KASUM Desak Jokowi Jangan Diam

"Harapan Gerindra, pemerintah sekarang berani menjalankan rekomendasi yang sudah dikeluarkan waktu itu, oleh tim TPF waktu itu," ujar Desmond.

Dia juga meminta pengungkapan kasus pembunuhan Munir menjadi salah satu bagian dari upaya pemerintah melakukan reformasi hukum. Apalagi menurutnya pemerintah belakangan ini sering menyebut-nyebut reformasi hukum.

Komnas HAM Didesak Tetapkan Kasus Munir Pelanggaran HAM Berat

"Bulan lalu kita bicara soal reformasi hukum. Nah sekarang salah satu reformasi itu adalah (rekomendasi) TPF ini. Kalau ini tidak jalan, pemerintahan ini omong kosong," kata Desmond.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI

Kenang Munir, 7 September Diusulkan Jadi Hari Pembela HAM

Usulan Hari Pembela HAM Nasional pada 7 September bertepatan dengan hari kematian aktivis HAM, Munir.

img_title
VIVA.co.id
7 September 2021