Kebijakan Energi Jadi Catatan Buruk Pemerintah Jokowi

Presiden Jokowi saat Tinjau Perkembangan LRT Jabodetabek
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Agus Hermanto menyoroti dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) yang jatuh pada hari ini, Kamis 20 Oktober 2016. Agus yang berasal dari Fraksi Partai Demokrat menilai ada masalah yang belum terselesaikan, terutama bidang energi.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Ketahanan energi bahkan dinilainya lebih buruk dibandingkan ketahanan energi di periode pemerintahan sebelumnya.   

"Bahkan era Pak Jokowi turun lagi peringkat ketahanan energi Indonesia," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 20 Oktober 2016.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Menurut Agus, pengadaan cadangan energi saat ini belum kuat bahkan terkesan terbengkalai. Apalagi Indonesia masih sangat tergantung pada bahan bakar fosil.  

"Bahan baku fosil kan ada batasnya, digali terus, digali terus," ujar politikus Partai Demokrat ini.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Padahal menurutnya, ada energi panas bumi yang seharusnya bisa dimanfaatkan dan dikelola pemerintah. Energi panas bumi diyakini bisa menjadi salah satu upaya kemandirian energi.

"Kami ketahui juga energi panas bumi baru termanfaatkan lima persen sehingga kita harus betul-betul menguatkan ini. Sehingga minggu depan kami akan melaksanakan pertemuan senior official meeting untuk membahas masalah energi ini," katanya.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024