Pilkada Jakarta 2017

'Dukungan Djan Faridz pada Ahok Hanya Kertas Kosong'

Djan Faridz, Prasetio Edi dan Basuki Tjahaja Purnama bertemu di Balai Kota DKI, Kamis, 13 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy, tidak khawatir dengan manuver kubu Djan Faridz, yang mendeklarasikan dukungan untuk kandidat calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, di Pilkada DKI 2017.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022
Seperti diketahui, PPP yang sah hasil Muktamar Pondok Gede di bawah Ketua Umum Romahurmuziy, yang sudah dikeluarkan SK oleh pemerintah, telah memberi dukungan terhadap duet Agus Yudhoyono - Sylviana Murni.
 
Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda
"Kami enggak khawatir sama sekali. Kalau pun deklarasi, hanya kertas kosong saja. Dia hanya kelompok yang mengatasnamakan PPP," ujar Wakil Sekjen DPP PPP, Ahmad Baedowi kepada VIVA.co.id, Senin, 17 Oktober 2016.
 
Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar
Menurutnya, legalitas Djan Faridz untuk mendeklarasikan dukungan ke Ahok, tidak ada. Sebab, konstituen utama PPP yakni kiai, ulama dan santri. Sementara konstituen itu, setelah mereka meminta masukan, tidak ada yang menginginkan PPP mendukung Ahok. Sehingga, jelas dan sudah dirumuskan dukungan dan jatuh pada pasangan Agus-Sylvi.
 
"Kalaupun dia deklarasi sekarang, tidak ubahnya bunga-bunga politik,"  kata Awik, sapaan Ahmad Baedowi ini.
 
Anggota Komisi II DPR ini mengatakan, secara legal formal, pihak Djan Faridz tidak punya. Karena yang disahkan pemerintah adalah kepengurusan PPP dengan Ketua Umum Romahurmuziy dan Sekjen Arsul Sani. Bahkan, Awik kembali menyinggung beberapa pengurus di kubu Djan seperti seperti H.Lulung yang justru mendukung Agus-Sylvi dan tidak ikut mendeklarasikan Ahok.
 
"Apalagi Pak Dimyati (sekjen kubu Djan Faridz) mengatakan dukungan itu untuk menarik simpati Jokowi. Itu bukan kami yang ngomong, mereka langsung. Makanya kita sebut hanya bunga-bunga politik," kata Awik. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya