Pilkada Jakarta 2017

Ruhut: Dukungan Djan ke Ahok Seperti Durian Runtuh

Ruhut Sitompul.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id - Salah satu juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul, menyambut baik dukungan dari Djan Faridz. Meskipun saat ini, di internal Partai Persatuan Pembangunan, legalitas dari posisi Djan masih dipersoalkan.

Bank Dunia Mengubah Batas Garis Kemiskinan pada Tahun 2022

"Seperti dapat durian runtuh, kami sangat terima kasih," kata Ruhut saat berbincang dengan VIVA.co.id, Senin, 17 Oktober 2016.

Ruhut menuturkan, semua orang di PPP tahu kiprah dari sosok Djan yakni dalam membangun dan membesarkan partai berlambang Ka'bah tersebut. Menurutnya, jemaah PPP sangat menghormati mantan Menteri Perumahan Rakyat tersebut.

Kemiskinan Ekstrem Musuh Bersama Bangsa Indonesia

"Dari kubu Romi (M. Romahurmuziy) dan kawan-kawan adalah orang-orang muda, sedangkan bicara PPP tokoh-tokoh panutan sangat dilihat. Semua tokoh panutan, seperti kiai, ustaz, sangat hormat kepada Djan yang sangat dermawan," ujar Ruhut.

Terkait apakah dukungan Djan kepada Ahok itu akan menggembosi pencalonan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni, Ruhut membantahnya. Ia menegaskan secara keabsahan, Agus-Sylvi tidak terganggu. Dengan kata lain, Pilkada DKI tetap diikuti tiga pasang calon.

Hadapi Pemilu 2024, PPP Dapat Tambahan Energi Baru

"Tapi kami tidak lihat itu. Tapi lihat bahwa Pak Djan Faridz di akar rumput sangat didengar," tuturnya.

Meski demikian, Ruhut membenarkan bahwa dengan masuknya Djan ke kubu Ahok, maka suara untuk Agus-Sylvi tentu akan berkurang.

"Menggembosi suara sudah pasti. Legalitas enggak. Pak Djan Faridz hubungan sangat baik dengan SBY. Pak Djan Faridz sangat membantu Demokrat. Membantu apa saja, saya enggak enak menyebutkan," kata Ruhut disertai tawa khasnya.

Dalam Pilkada DKI Jakarta, PPP kubu Romi sudah memutuskan mendukung Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni. Namun, beberapa waktu kemudian, kubu Djan Faridz menyatakan dukungan ke Ahok-Djarot yang didukung PDIP, kemudian Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya