- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA.co.id - Langkah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz yang meminta pemerintah menganulir pengesahan kepengurusan PPP kubu M. Romahurmuziy, dan juga dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinilai seperti menghalalkan segala cara.
"Tujuan politiknya kubu DF adalah merebut kekuasaan di PPP dengan menghalalkan segala cara," kata Sekretaris Jenderal PPP kubu Romi, Arsul Sani, saat dikonfirmasi, Jumat 14 Oktober 2016.
Dia mengatakan, tidak pada tempatnya saat ini untuk menghalalkan segala cara. Apalagi jika, kata dia, meninggalkan aspirasi dan suara konstituen serta arus bawah struktural partai.
"DF jika ingin mengendalikan PPP, seharusnya mencari perhatian dan simpati baik pemangku kepentingan struktural maupun kultural PPP," terang Arsul.
Sementara itu, Romahurmuziy menanggapi santai permohonan Djan Faridz yang meminta Kemenkumham menganulir pengesahan kepengurusan PPP.
Permintaan menganulir kepengurusan Romahurmuziy itu diajukan dengan alasan, putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) mengesahkan kepengurusan PPP kepemimpinan Djan hasil Muktamar VIII di Jakarta.
"Apa yang dilakukan Menkumham sudah sesuai tupoksinya. Setiap surat masuk, baik permohon maupun informasi, memang harus dikaji," ujar Romi.