Kader Golkar Dipersilakan Mundur Jika Tak Dukung Ahok
VIVA.co.id – Politikus Partai Golkar, Ridwan Bae, mengingatkan koleganya sesama kader Golkar untuk menghormati keputusan Partai Golkar yang mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Dia mengakui preferensi pribadi kader memang hal yang wajar ada, namun seharusnya kalah dengan kepentingan partai.
"Saat kita memilih parpol (partai politik) dan menjadi bagian dari itu, kita tidak memiliki hak pribadi, hak pilih milik kita sudah diambil partai," kata Ridwan ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Oktober 2016.
Hal itu disampaikan Ridwan menyusul adanya sejumlah kader di Partai Golkar yang menyatakan tak mendukung Ahok-Djarot. Bahkan Ketua Departemen bidang Energi dan Energi Terbarukan DPP Partai Golkar, Dedy Arianto mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan tak mau mendukung Ahok.
Ridwan yang merupakan Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini menilai, pengunduran diri Dedy itu sudah tepat. Ia juga mengimbau kader Golkar yang lain bisa mengikuti ketetapan partai.
"Kalau tidak menerima (keputusan partai), sesuaikan. Orang itu salah pilihan dan jangan berpolitik lagi," ujar Ridwan.
Sebelumnya, Dedy mengaku telah meminta partai mempertimbangkan dukungan kepada Ahok. Namun karena permintaan untuk mempertimbangkan itu tak digubris, Dedy akhirnya memilih mundur.
"Kalau bahasa kasarnya saya bilang ke DPP, masa (kalau) partai nyuruh saya pindah agama, saya mau. Kalau ini kan bicara soal keyakinan. Kalau saya masih bertahan di kepengurusan artinya saya masuk dalam golongan mereka. Itu menurut keyakinan yang saya yakini artinya saya pindah agama. Jadi saya tak bisa," kata Dedy. (ase)