DPR Minta Kasus Al Maidah Jangan Berbuntut Disintegrasi

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (PAN) memimpin rapat
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Taufik Kurniawan, merespons positif permintaan maaf yang dilayangkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terkait penyebutan surat Al-Maidah.

Pemerintah Mau Pandemi Jadi Endemi, Anggota DPR: Harus Ada Standar

"Secara prinsip memang kita harus menjaga persatuan dan kesatuan dan kita setuju untuk tidak menyentuh aspek SARA dalam kampanye di manapun itu, dari pemilihan bupati sampai pilpres tidak boleh terjadi," kata Taufik di Gedung DPR, Selasa 11 Oktober 2016.

Menurutnya, rakyat harus diberi kesempatan secara jernih untuk bisa memilih calon yang terbaik. Oleh karena itu, proses demokrasi jangan sampai berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa hanya karena adanya isu SARA.

Atasi Gejolak Harga Pangan, Anggota DPR Desak Pemerintah Buat HET

"Berikutnya kami harapkan kepada siapa pun juga harus berhati-hati memberikan statement karena ini sekali lagi kami harus menghormati saling asih, asah, asuh, yang mayoritas mengayomi dan yang minoritas yang merupakan bagian bangsa ini juga harus memberikan dukungan menghormati," kata Taufik lagi.

Menurutnya, kalangan mayoritas dan minoritas harus saling menghormati satu sama yang lain tanpa harus menyinggung isu SARA. Saat ditanya soal perlunya memproses Ahok secara hukum persoalan ini, ia mengatakan hal tersebut bergantung pada kesepahaman antara pihak yang melaporkan dan pihak terlapor.

Jokowi Ingatkan Harga Barang Naik, Anggota DPR: Harusnya Buat Strategi

"Yang kedua, kami berharap agar masalah ini jangan sampai siapa pun nanti pilkada ini ternodai hanya karena masalah perbedaan pandangan, perbedaan pilihan. Sekali lagi jangan sampai menyentuh potensi disintegrasi bangsa," kata politikus PAN ini.

(ren)

Kompleks Gedung MPR DPR dan DPD (Ilustrasi)

BNPT Rilis Ciri Penceramah Radikal, Ini Respons Anggota DPR

Menurut Bukhori, indikator yang dipaparkan oleh BNPT cenderung sumir sehingga dapat memicu tafsir liar bagi masyarakat awam

img_title
VIVA.co.id
9 Maret 2022