Survei: Pemilih Golkar Tak Solid Dukung Ahok

Peneliti LSI Ardian Sopa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA.co.id – Partai Golkar telah memutuskan untuk menyokong petahana gubernur-wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI 2017. Namun dalam laporan yang diungkap Lingkaran Survei Indonesia (LSI), saat diadu head to head, suara pendukung Golkar tidak memihak ke Ahok-Djarot.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

"Jika dua putaran dan diadu head to head, suara Golkar menangkan lawannya," kata Peneliti LSI, Ardian Sopa di Rawamangun, Jumat 7 Oktober 2016

Ketika diadu dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pasangan Ahok-Djarot meraup 34,8 persen suara pendukung Golkar. Berbanding terbalik dengan rivalnya dari koalisi Gerindra-PKS ini yang diprediksi mendapat 43,5 persen suara.

Survei LSI: Kepercayaan Publik terhadap Kejaksaan Naik Jadi 74 Persen

Hasil serupa juga terjadi ketika diadu dengan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan Ahok-Djarot mendapat 34,8 persen suara Golkar. Sedangkan Agus-Sylviana mendapat 39,1 persen.

Ardian pun menjelaskan secara umum mengapa pemilih partai Golkar akan cenderung tak memilih Ahok pada saat Pilkada nanti. Menurutnya, memang betul kader dan anggota partai Golkar mendukung Ahok, namun, di lapisan bawah sepeeti grassroot dan simpatisannya, belum tentu sejalan dengan elit dan kader parpol tersebut.

Temuan Survei LSI: Mayoritas Responden Percaya Keputusan KPU soal Hasil Pemilu 2024

"Yang tidak memilih bukan anggotanya atau kader, tapi level bawah/grassroot atau simpatisan, sedangkan parpol pengusung lain, Nasdem,PDIP dan Hanura,mereka bulat dan mutlak mendukung Ahok dari level kader hingga simpatisan" ujar Ardian.

Kejaksaan Agung menyita aset berupa uang tunai dari kasus korupsi timah

Survei LSI: Mayoritas Rakyat Percaya Kejagung Bakal Usut Tuntas Kasus Korupsi Rp 271 T

Survei LSI menyebutkan, Sebanyak 68,4 persen masyarakat percaya Kejaksaan Agung akan mengusut tuntas kasus korupsi terkait PT Timah yang merugikan negara hingga Rp 271 T.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024