Menag: Pilih Calon karena Program, Bukan Etnis atau Agama

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau masyarakat tidak memilih pasangan calon (paslon) di Pilkada karena etnis tapi program yang ditawarkan. Sebab, masyarakat punya andil dalam menentukan bagaimana daerahnya lima tahun ke depan lewat Pilkada.

Demokrat Lawan Keluarga Ratu Atut di Pilkada Banten

"Bagaimana pun Pilkada ada perbedaan antar paslon (pasangan calon), karena lebih dari 1 paslon. Tentu paslon memiliki visi-misi, memiliki program-program sendiri. Kita pemerintah mengimbau, agar hak pilih yang dimiliki masyarakat itu digunakan betul-betul bertanggung jawab," ujar Lukman di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara 7,  Jakarta Pusat, Kamis, 6 Oktober 2016.

Bentuk tanggung jawab itu yakni memilih paslon terbaik di antara program-program yang ditawarkan, tanpa melihat etnis atau primordial, atau agamanya.

Semua Petugas KPPS Pilkada 2020 Akan Jalani Rapid Test

"Jadi utamakan untuk menilai program. Apa yang betul, dibutuhkan sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh daerah itu sendiri, biar demokrasi kita bisa jalan dengan baik," kata Lukman.

Program menjadi sesuatu yang penting untuk dipertimbangkan pemilih, meski diakui juga agama lazim dipertimbangkan oleh masyarakat dalam menentukan pilihannya.

Pemilu Serentak 2024 Kemungkinan Ditunda

"Agama bisa dijadikan ukuran itu lazim. Tapi tapi bagaimana pun masyarakat perlu kita ajak untuk sadar bahwa program itu menjadi sesuatu yang penting untuk menentukan hak pilih. Pemerintah itu bekerja sesuai dengan program. Itu menurut saya perlu dikedepankan," kata dia.

Mendagri ?Tito Karnavian di Medan, Sumut, Jumat, 3 Juli 2020.

Pilkada Serentak di Sumut, Mendagri: Semua Siap

Pilkada serentak ini harus mengikuti protokol kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2020