- VIVA.co.id/ Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh bawahannya, baik menteri atau kepala lembaga, untuk tidak ikut dalam kampanye politik pada pilkada serentak tahap kedua Februari 2017 mendatang. Penegasan itu disampaikan Presiden kepada para menterinya saat menggelar rapat kabinet paripurna.
"Presiden dalam ratas (rapat kabinet terbatas) yang lalu dan dalam rapat paripurna menanyakan kepada menteri-menteri, apakah ada yang akan berkampanye. Tapi pada waktu itu tak ada yang kampanye," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2016.
Pramono mengatakan, saat itu Presiden meminta agar para menteri hanya berkonsentrasi pada tugasnya. Sebab, tugas menteri bukan pekerjaan ringan.
Banyak persoalan yang harus diselesaikan oleh pemerintah, dan pembantu Presiden diingatkan tak perlu turut dalam hiruk-pikuk pilkada.
"Apalagi dalam Kabinet Kerja ini kan tingkat kecepatan Presiden yang luar biasa maka menteri harus siap. Maka sampai sekarang tak ada satu menteri pun yang kampanye," kata mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu.
Nasihat untuk tidak ikut kampanye pilkada juga sempat disampaikan Presiden Jokowi secara langsung kepada Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, saat bertemu siang ini.
Nusron yang awalnya menjadi Ketua Tim Pemenangan Ahok, calon petahana Pilkada DKI, akhirnya tak meneruskan jabatan itu.
"Saya malah justru ditanya 'kamu jadi cuti atau mundur apa tidak? Saya jawab, 'enggak jadi Pak sebab ketua timnya sekarang teman pengurus partai di DKI saja," kata Nusron soal pembicaraannya dengan Jokowi. (ase)