Golkar Tanggapi Tersingkirnya Nusron dari Tim Sukses Ahok

Kepala Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan Kerja, Nusron Wahid.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id - Dalam susunan tim pemenangan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, tidak terdapat nama politikus Partai Golkar, Nusron Wahid. Posisi ketua diisi oleh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Prasetio Edi Marsudi.

Nusron Wahid Sebut Sudah Muncul 4 Caketum, Munas Tak Akan Aklamasi

Mengenai hal ini, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi, memberikan tanggapan. Menurut Fayakhun, tidak dimasukannya nama Nusron adalah karena keinginan Nusron.

"Itu permintaan sendiri Pak Nusron untuk tidak dimasukkan namanya," kata Fayakhun ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2016.

Nusron: Bamsoet Tidak Mengajukan Diri tapi Merespons Desakan

Mengenai alasannya, anggota Komisi I DPR ini mengaku tidak mengetahuinya. Yang jelas, kata dia, walaupun tidak dimasukkan, Nusron berkomitmen memenangkan pasangan Ahok-Djarot.

"Nah saya enggak tahu, saya enggak berani berspekulasi. Yang penting dia komit di depan Ketua Umum Golkar, di depan Ahok-Djarot dia komit," ujar Fayakhun.

KPK akan Periksa Nusron Wahid terkait Kasus Amplop Serangan Fajar

"Bahwa saya tetap memenangkan Ahok-Djarot, tapi namanya enggak perlu ditulis," kata Fayakhun menirukan Nusron.

Nusron menjelaskan soal posisinya yang tidak masuk menjadi tim pemenangan saat bertemu dengan Presiden Jokowi, Rabu, 5 Oktober 2016.

"Saya malah justru ditanya, 'kamu jadi cuti atau mundur apa tidak? Saya jawab, 'enggak jadi Pak. Sebab ketua timnya sekarang teman pengurus partai di DKI saja," kata Nusron.

Setelah mengatakan sudah melepas jabatan di tim pemenangan, Jokowi pun memberikan nasihat ke Nusron.

"Kata Presiden, 'Ya sudah konsentrasi nangani pekerjaan saja. Ojo kakehan politik (jangan terlalu banyak ngurus politik). Fokus urusin TKI Timur Tengah. Biar cepat ada solusi," kata Nusron yang menjabat sebagai Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya