Nasdem: Beda Dukungan Partai dan Kader Hal Biasa

Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA.co.id – Dukungan politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memunculkan kontroversi. Namun Ketua DPP Partai Nasdem Johnny G Plate menilai dukungan kader kepada calon yang tidak didukung partainya sendiri adalah sesuatu yang biasa.

Sinyal Anies Maju Pilkada DKI 2024, PKS: Kalau Memang Cocok, Why Not?

"Dukungan perorangan atas paslon terjadi di mana-mana di seluruh dunia, tidak saja di Pilgub DKI. Bahkan di Pilpres Amerika Serikat juga ada banyak politisi Partai Republik yang menolak Donald Trump dan mendukung Hillary Clinton," kata Plate kepada VIVA.co.id di Senayan, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2016.

Karena itu ia menilai positif saja dukungan Ruhut kepada calon petahana itu. Namun menurutnya, itu tidak berarti memformalkan Ruhut dalam aktivitas kampanye.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

"Sebaiknya dukungan secara tidak resmi saja," ujar Plate.

Kemudian mengenai kemungkinan Ruhut pindah partai lain, misalnya ke Nasdem, Plate tidak yakin dengan kemungkinan itu. Ia mengatakan Ruhut telah berkali-kali menegaskan Demokrat adalah partai terakhirnya.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

"Yang bersangkutan sudah berulang kali mengatakan bahwa akan tetap di Demokrat, partainya yang saat ini dan sepenuhnya menjadi domain Partai Demokrat. Tidak perlu ada dramatisasi terkait hal ini," kata dia.

Plate juga enggan menjawab apakah Nasdem mau atau tidak menampung Ruhut. Hal itu katanya demi menghormati domain dari Partai Demokrat.

"Terkait keanggotaan, setiap partai mempunyai aturan sesuai AD dan ART partai. Sekali lagi bukan masalah kami, tetapi sepenuhnya domain Partai Demokrat," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya