- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi menilai tak ada niat negatif atas pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengatakan peserta tax amnesty seperti Sandiaga Uno mengindikasikan tindakan pengemplangan pajak pada masa lalu.
"Ini kadang teman-teman media juga. Ngomongnya apa, ininya (menangkapnya) apa," kata Fayakhun di Gedung DPR di Jakarta, Selasa 4 Oktober 2016.
Menurutnya, tax amnesty merupakan itikad baik dari warga negara dan juga kesempatan yang diberikan pemerintah kepada wajib pajak. Oleh karena itu, orang yang mengikuti amnesti pajak bukan harus memiliki riwayat pengemplang pajak.
"Misal kamu beli apartemen, sejak kamu bayar sampai terima surat sertifikat bisa 5 tahun. Orang kadang lapor pajak kepemilikan kalau suratnya sudah di tangan yang bersangkutan. Kalau belum di tangan ya nanti saja, terus apa itu ngemplang? Itu proses. Saya yakin Pak Ahok enggak ada itikad buruk," kata Fayakhun.
Sebelumnya, Ahok mencibir Sandiaga Uno, bakal calon Wakil Gubernur DKI yang berpasangan dengan Anies Baswedan, ketika ditanyakan tanggapannya soal tax amnesty. Sandiaga sebelumnya diketahui turut dalam program pengampunan pajak yang digalakkan pemerintah saat ini.
"Tax amnesty ini untuk orang biasa yang tidak bisa membuktikan pajak yang dia bayar dengan gaya hidupnya. Dalam hal ini, Pak Sandiaga ikut (tax amnesty), berarti itu juga membuktikan Pak Sandiaga dulu tuh ngemplang pajak, enggak bayar pajak gitu ya," kata Ahok beberapa waktu lalu.
Pernyataan Ahok tersebut lantas sempat direspons oleh Partai Gerindra, partai yang mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Gerindra menilai ucapan Ahok karena itu menjadi sentilan juga bagi Presiden Jokowi karena perusahaan miliki keluarga Jokowi disebut turut dalam program pengampunan pajak.
Soal Sandiaga Kunjungi Rumah Prabowo, Gerindra Sebut Ada Gestur Politik
Menurut Habiburokhman, makna politiknya adalah semangat rekonsiliasi.
