Golkar: Ruhut Bisa Jadi Bintang Tamu di Kampanye Ahok

Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta. Ruhut bahkan berani menentang keputusan partainya yang berujung pada pemanggilan Komisi Pengawas dan juga serangan dari elite partai berlambang bintang Mercy tersebut.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Bagaimana sikap partai pengusung melihat dukungan Ruhut untuk Ahok?

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi, mengatakan secara resmi anggota tim pemenangan berasal dari partai yang mengusung Ahok dan Djarot. Karena Ruhut bukan berasal dari partai pengusung, maka namanya tentu tak akan muncul dalam tim pemenangan.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

"Beliau (Ruhut) tetap membantu, tapi tidak perlu secara resmi di tim pemenangan. Tak masalah. Kan bisa jadi bintang tamu," kata Fayakhun di Gedung DPR, Selasa, 6 Oktober 2016.

Ia mencontohkan misalnya, tim pemenangan membuat acara kampanye, Ruhut bisa saja diundang. Kalaupun nantinya ada konten yang dianggap keliru, maka yang disalahkan para pengundang.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

"Yang disampaikan (ke KPU Provinsi DKI Jakarta) resmi. Kami masih punya banyak relawan. Tiap partai semua pengurusnya ribuan. Tak mungkin ribuan nama dimasukkan. Golkar hanya 24 orang. Tapi ke bawahnya koordinasi ada, itu baru satu partai. Saya rasa Nasdem, Hanura, PDIP, sama," kata Fayakhun.

Sebelumnya, Demokrat bersama tiga partai lainnya PKB, PAN, dan PPP mendukung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Namun, jauh sebelumnya, Ruhut secara terbuka menyatakan dukungan pribadinya pada Ahok.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto, memastikan Komisi Pengawas Partai Demokrat memanggil Ruhut Sitompul dan Hayono Isman. Saat ditanya soal kemungkinan mengundurkan diri saja dari Demokrat, Ruhut menjawab bahwa Demokrat bukan partainya yang pertama tapi menjadi partainya yang terakhir.

"Di dadaku sebelah kiri selalu ada burung elang Demokrat. Sampai kapanpun. Aku juga ikut besarkan Demokrat. Pemilu pertama Demokrat hanya lima besar, 7 persen. Ruhut masih di Golkar, Golkar menang 2004," kata Ruhut. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya