Ternyata, Ruhut Kembali Diadukan ke MKD

Anggota DPR dari Partai Demokrat, Ruhut Sitompul.
Sumber :
  • Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id - Selain pernah diadukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), karena pernah mempelesetkan HAM menjadi Hak Asasi Monyet, Ruhut Sitompul ternyata pernah beberapa kali diadukan ke MKD.

Fadli Zon Dilaporkan ke MKD Soal UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Salah satu aduan adalah dari seseorang bernama Supiyadi, yang mengaku pernah mendapat ucapan tidak pantas dari Ruhut di media sosial Twitter.

"Di mana dalam Twitter, yang bersangkutan (Ruhut) ada kata-kata, atau kalimat yang dianggap kurang elegan disampaikan dalam ruang publik. Sehingga, yang bersangkutan (Supriyadi) menyampaikan pengaduan ke MKD," kata Wakil Ketua MKD Sarifuddin Sudding di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 3 Oktober 2016.

MKD DPR Larang Arteria Dahlan Penuhi Panggilan Polisi

Sudding mengungkapkan, aduan itu disampaikan pekan lalu lewat surat, dengan menyertakan bukti berupa screenshot percakapan dengan Ruhut di Twitter. MKD, kemudian akan melakukan verifikasi dan mendengarkan keterangan pengadu.

"Minggu depan, hari Senin, kami akan mendengarkan keterangan pihak pengadu, sekaligus juga kita akan memanggil saksi ahli IT," ujar dia.

Panggil Arteria Tanpa Izin Presiden, Kapolres Bandara Dipersoalkan

Menurut Sudding, kasus ini akan terus ditindaklanjuti. Apalagi Ruhut sudah pernah mendapat sanksi ringan atas pelanggaran kode etik, sehingga ia bisa mendapat sanksi yang lebih berat lagi.

"Saya kira dalam tata hukum acara kita, kalau yang bersangkutan pernah dijatuhkan sanksi, ya itu bisa diakumulasi dalam sanksi yang lebih berat jika terbukti," kata dia.

Sebelumnya, atas aduan soal Hak Asasi Monyet dari Muhammadiyah, MKD sudah menjatuhkan sanksi. Anggota Komisi III DPR ini mendapat sanksi ringan, yakni teguran tertulis.

"Kami menjatuhi putusan ya. Yang bersangkutan dijatuhkan sanksi ringan dalam bentuk peringatan tertulis," kata Sudding.

Terkait aduan tersebut, Ruhut pun memberikan tanggapan. Ia mengaku tidak terkejut.

"Sudah terlalu sering bos, sudah terlalu sering aku lihat orang mengadu-ngadu," kata Ruhut kepada VIVA.co.id.

Ruhut mengungkapkan, dirinya adalah manusia yang juga bisa berbuat salah. Karena itu, dia tidak bisa menjamin sebagian dari pernyataan, atau sikapnya menyinggung orang lain.

"Bos, kita kan bukan malaikat kan. Jadi, kalau kau mau lihat beritanya, orang yang memulai. Kalau aku kan diam saja bos. Orang yang memulai. Tapi kalau aku yang balas memaki-maki, selalu aku yang disalahi," kata Ruhut.

Lantas, apakah Ruhut takut atas ancaman sanksi berat yang bisa dijatuhkan kepadanya?

"Enggak doong, kan selama kita bicara kebenaran kan bos. Enggaklah." (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya