- VIVA.co.id/Eka Permadi
VIVA.co.id – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta, semua pihak yang berkepentingan dalam Pilkada serentak tidak memprovokasi sentimen Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA). Menurutnya, negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan menghargai pluralisme.
"Negara kita berdasarkan Pancasila dan di sisi lain kita juga menghargai pluralisme," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 30 September 2016.
Menurutnya, pernyataan provokatif dan bermuatan SARA menimbulkan kontroversi yang kontraproduktif. "Karena bukan akan memunculkan persaingan yang sehat," ujarnya.
Wakil Ketua DPR itu menegaskan, pernyataan bernada provokatif dan bermuatan SARA berpotensi memunculkan keresahan sosial dan menodai proses demokrasi yang berjalan.
Sebelumnya, petahana di Pilkada DKI Jakarta Basuki T Purnama dilaporkan sekelompok advokat ke pengawas Pemilu karena diduga melontarkan pernyataan bermuatan SARA. Laporan telah disampaikan kini menunggu respons lembaga yang berwenang itu dalam menindaklanjuti.
Pilkada DKI Jakarta 2017 bakal diikuti tiga pasangan calon yang telah mendaftarkan diri dan menunggu proses pengesahan dari KPU. Mereka adalah Ahok-Djarot, Agus-Sylviana, dan Anies-Sandi.
(mus)