Pilkada Jakarta 2017

Ahok-Djarot Jadi Penentu Ketua Tim Pemenangannya

Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat, sebelum menjalani tes kesehatan di RSAL Dr Mintohardjo Jakarta pada Sabtu, 24 September 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Politikus Partai Golkar, Fayakhun Andriadi mengatakan, empat partai pengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful sepakat menyerahkan keputusan posisi ketua tim pemenangan Pilkada DKI Jakarta kepada pasangan calon tersebut.

Ditanya Enakan Jadi Istri Ahok Atau Ibu Rumah Tangga, Jawaban Veronica Tan Bikin Netizen Mikir

"Siapa pun yang diputuskan disetor nama-namanya dari masing-masing partai lalu dijadikan satu dikirim ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)," kata Fayakhun di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 29 September 2016.

Fayakhun mengatakan, ia belum mengetahui pasti calon-calon potensial yang akan memimpin tim pemenangan. Namun kata dia, orang yang ada di posisi itu selayaknya yang selalu siap berurusan dengan kegiatan dan tahapan pemenangan pasangan calon petahana.

Masih Sering Dikaitkan dengan Ahok, Veronica Tan Senang?

"Seperti saya kan tidak bisa stand by setiap hari. Nah siapa yang bisa dan nyaman dia harus dipilih, yang tahu kan Ahok dan Djarot, kan harus sama-sama juga setiap hari," ujar anggota dewan ini.

Namun dia meyakini bahwa ketua tim pemenangan atau tim sukses akan berasal dari salah satu partai koalisi dan bukan dari tim relawan.

Alasan Krusial Ahok Dukung Gulirkan Hak Angket: Terlalu Banyak Sumir di Pemilu

Sebelumnya, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid didapuk sebagai ketua tim sukses Ahok setelah Partai Golkar, Partai NasDem dan Partai Hanura mengusung Gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI Jakarta. Namun posisi Nusron tersebut sempat menjadi pro dan kontra lantaran dirinya masih berstatus sebagai pejabat negara.  

Sementara Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nasrullah mengatakan, pejabat negara tak diperbolehkan menjadi tim sukses salah satu pasangan calon dalam Pilkada.

Belakangan, setelah PDIP mengikuti jejak Golkar, Hanura, dan NasDem untuk mengusung Ahok, dimunculkan rencana kocok ulang tim pemenangan termasuk adanya keinginan PDIP untuk memimpin tim tersebut.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya