- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Sikap Ruhut Sitompul, yang mulai menyerang keputusan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terkait pencalonan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon gubernur, berbuntut upaya pemecatan.
Dari aturan partai, kini Komisi Pengawas dan Dewan Kehormatan Partai Demokrat sudah membahas kemungkinan sanksi pemecatan terhadap Ruhut.
"Kita tunggu saja. Yang jelas dari Ketua Komisi Pengawas Pak Achmad Yahya dan Ketua Dewan Kehormatan Pak Amir Syamsuddin sedang memproses si Ruhut ini di internal Partai Demokrat," ujar politisi Partai Demokrat, Roy Suryo kepada VIVA.co.id, Kamis, 29 September 2016.
Dengan sikap Ruhut seperti itu, saat ini saja anggota Komisi III DPR itu sudah mulai disingkirkan secara pelan-pelan. Hingga secara kepartaian, akan diambil keputusan.
"Yang jelas beberapa hari terakhir di Cikeas (kediaman SBY) dan Wisma Proklamasi (DPP Demokrat), di rapat ini sudah tidak ada Ruhut. Rupanya dia sudah tidak diundang lagi oleh Cikeas (SBY), oleh Partai Demokrat," kata mantan Menpora ini.
Ruhut dianggap sudah terlalu jauh. Bahkan sampai menyamakan Edhi Baskoro Yudhoyono atau Ibas yang meminta kader mundur kalau tidak mendukung kebijakan partai, disamakannya seperti tukang parkir.
"Itulah, masyarakat saja bisa menilai kan.”
Sebelumnya, Politisi Demokrat, Ruhut Sitompul menanggapi pernyataan Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas yang menghimbau kader Demokrat untuk mundur ketika tak sejalan dengan garis perintah partai.
Khususnya terkait dengan pencalonan Agus Harimurti yang oleh Demokrat. Pasalnya, Ruhut sejak awal sudah menyatakan mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Negara dan partai politik harus dipimpin jangan seperti cara berpikir tukang parkir. Tukang parkir saja selalu katakan mundur, kiri, kanan, stop. Kenapa sih susah-susah mengenai Ruhut. Pecat saja kan. Kenapa tak dipecat sih," kata Ruhut saat dihubungi.
(mus)
