Pidato Kenegaraan

Yudhoyono Kutip Pepatah Bugis

VIVAnews - Pepatah Bugis yang satu ini nampaknya berkesan di hati Presiden Susilo Bambang Yudhono. Pepatah kuno ini terkait dengan perjuangan. Kalau cita-cita bangsa ingin tercapai, menurut Yudhoyono, peganglah pepatah yang berasal dari tanah kelahiran Wapres Jusuf Kalla itu.

Pepatah yang dikutip Yudhoyono saat membacakan Pidato Kenegaraan di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat 15 Agustus 2009 adalah "resopa temmangingi namalomo naletei pammase dewata". Artinya, hanya perjuangan dan kerja keras yang terus menerus yang akan mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta

Pada hakikatnya, kata Yudhoyono, setiap bangsa memiliki cita-cita dan visi strategisnya. Cita-cita iniĀ  tidak datang dari langit, tetapi mesti diraih dengan perjuangan dan kerja keras. "Sebagai mana pepatah Bugis mengatakan, "resopa temmangingi namalomo naletei pammase dewata"," kata Yudhoyono yang langsung disambut tepuk tangan.

Pemerintah, kata SBY ingin mewariskan Indonesia kepada anak cucu kita, Indonesia yang lebih maju, lebih bermartabat dan lebih sejahtera.

Dengan perjuangan dan kerja keras, lanjut dia, Indonesia telah berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. "Telah jauh kita berjalan sebagai suatu bangsa, dari sekedar bangsa jajahan menjadi anggota negara-negara G-20, yang ikut menentukan arah ekonomi dunia," katanya.

Keanggotaan Indonesia di ASEAN, G-20, APEC, ASEM, D-8, dan OKI akan selalu dimanfaatkan untuk memajukan kerjasama dan kesejahteraan internasional.Ā  Melalui G-20, kata dia, Indonesia akan terus berupaya bersama negara maju dan emerging economies lainnya untuk mencari solusi terhadap krisis keuangan global, serta menciptakan tatanan ekonomi dunia yang lebih adil.Ā 

Dalam forum OKI, Indonesia ikut mendorong reformasi OKI, dan ikut mengusung Piagam Mekah yang merupakan dokumen politik yang bersejarah bagi umat Islam, khususnya dalam rangka mempromosikan Islam moderat dan nilai-nilai demokrasi.

Indonesia juga terus aktif menangani isu-isu global, termasuk perubahan iklim.Ā  Tahun 2007, Indonesia telah menorehkan tinta emas dengan keberhasilan menyelenggarakan UN Conference on Climate Change, yang berhasil menelorkan Bali Road Map.Ā  Terlepas dari berbagai upaya yang terus dilakukan, diakui Yudhoyono, memang masih belum ada jaminan bahwa dalam pertemuan COP-15 di Copenhagen bulan Desember mendatang, negara-negara maju dan berkembang akan berhasil mencapai suatu konsensus baru untuk rezim perubahan iklim paska-2012.

Dalam proses ini, Indonesia terus berupaya berperan menjembatani dan membangun konsensus baru.Ā  Indonesia juga dengan penuh tanggung-jawab terus menjaga kelestarian hutan hujan tropis yang merupakan aset dunia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.Ā  Kita harus berhasil karena ini bukan saja untuk kepentingan bangsa Indonesia, namun juga demi kepentingan yang jauh lebih besar, yaitu kepentingan masa depan umat manusia dan bumi kita.

Viral Jambret Bawa Kabur Mobil Patroli Polisi di Jaksel, Begini Kronologinya
Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024