PKB Dorong Agus dan Sylviana Teken Kontrak Politik

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni di kantor pusat Partai Demokrat di Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh. Nadlir

VIVA.co.id – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, mengatakan partainya akan mendorong dibuatkan kontrak politik, antara partai dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang mereka usung, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Kontrak itu diperlukan untuk menjamin keduanya menyelesaikan masa jabatan mereka ketika terpilih nanti.

AHY Ungkap Ternyata Wali Kota Surabaya Teman Sekelasnya Kuliah Doktor

"Wajib. Tapi saat ini belum. Pasti akan kita buat secara tertulis," kata Daniel saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis, 29 September 2016.

Menurutnya, kontrak politik yang akan didorong PKB ini selain berisi kesepakatan menyelesaikan masa jabatan hingga akhir periode, juga sejumlah poin tertentu yang berkaitan dengan masyarakat.

Pakai Sarung dan Peci, AHY Sowan ke Rais Aam PBNU

"Buat kami yang penting mengatasi kemiskinan, pengangguran, daya beli, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Transportasi saat ini seperti kebutuhan pokok. Jadi harus ada kebijakan afirmatif bagi rakyat kecil, sehingga tak menguras pendapatannya. Itu yang akan kita rumuskan jadi kontrak politik," kata Daniel.

Daniel menargetkan minggu depan kontrak politik itu sudah bisa terwujud. "Jangan jauh-jauh ngomong pilpres. DKI saja belum. Sukseskan dulu DKI, kerjanya baik."

Emil Dardak Bicara 'Kuda Hitam' AHY dan Nasib Demokrat pada 2024

Sebelumnya, pasangan Agus dan Sylviana diusung koalisi Partai Demokrat, PAN, PKB, dan PPP. Pemilihan terhadap Agus dianggap mengejutkan untuk diusung dalam pilkada DKI Jakarta, karena masih memiliki karir di militer, dan dinilai awam dalam bidang politik.

Berbagai spekulasi pun muncul mengenai alasan dia dicalonkan. Salah satunya, disiapkan untuk Pemilu Presiden 2019. Terkait hal ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Didik Mukrianto tak membantahnya.

Menurutnya, dalam politik diperlukan investasi, pendekatan sosial, bukti, dan merangkul hati rakyat.

Dia menambahkan hadirnya Agus dalam politik bukan hanya menjadi harapan bagi DKI Jakarta. Sebab ke depannya Agus juga diharapkan menjadi sosok alternatif.

"Ke depan lagi kita harap sosok-sosok lain seperti Agus ikut hadir, yang lebih hebat. Sosok Agus, keterpanggilannya sudah barang tentu mampu jadi solusi bangsa secara nasional," kata Didik.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya