Ketika Istana Terseret Persaingan Politik di Pilkada DKI

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA.co.id - Panasnya perebutan kekuasaan di Pilkada DKI 2017 turut menyeret Istana Negara. Kabar seliweran menyatakan Istana turut serta dalam mempengaruhi pilihan calon gubernur yang diusung partai politik.

Arah Politik Pilkada 2024, Partai Demokrat Beberkan 7 Kriteria Cagub Jakarta

Kabar berhembus itu, soal pertemuan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan petinggi Partai Keadilan Sejahtera. Isu itu menyebutkan, ada keberatan Istana ketika dua partai itu akan mengusung Anies Baswedan untuk bersanding dengan Sandiaga Uno.

Menyikapi kabar itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membantah keras. Ia menilai pemberitaan tersebut menyesatkan.

Digadang Maju Pilgub DKI, Sandiaga Uno: Tugas Resmi Belum, Kita Pertimbangkan secara Serius

"Menteri Sekretaris Negara Pratikno tidak pernah bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, ataupun pemimpin Partai Gerindra lainnya untuk membicarakan apalagi mengintervensi proses penentuan pasangan calon peserta Pilkada DKI Jakarta yang akan diusung Partai Gerindra sebagaimana diberitakan sejumlah media online tersebut," tulisnya dalam siaran pers, Senin, 26 September 2016.

Mantan Rektor Universitas Gajah Mada ini memastikan, Istana tidak ikut campur dalam politik Pilkada DKI.

PKB Niat Usung Ida Fauziyah di Pilkada DKI, tapi Masih Butuh 10 Kursi Parpol

"Istana mendukung proses penyelenggaraan Pilkada yang demokratis dan berkualitas," katanya.

Pilkada DKI, menghadirkan tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersanding dengan Djarot Saiful Hidayat. PDIP, Golkar, Hanura dan Nasdem yang mengusung pasangan ini.

Sementara duet Gerindra dan PKS, mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur dan Sandiaga Uno sebagai calon wakil Gubernur. Anies sendiri sempat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Jokowi-JK, sebelum diganti pada reshuffle 27 Juli 2016 lalu oleh Muhadjir Effendy.

Partai Demokrat, PAN, PPP dan PKB yang tergabung dalam Koalisi Cikeas, mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon gubernur, dan Sylviana Murni sebagai calon wakil gubernur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya