Demokrat Nilai Langkah Agus Yudhoyono Seperti John F Kennedy

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni di kantor pusat Partai Demokrat di Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh. Nadlir

VIVA.co.id – Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengakui ada pihak yang menyayangkan Agus Harimurti Yudhoyono maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Sebab, Agus dinilai mempunyai karier yang cerah di bidang militer. Anak sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu harus mundur dari militer agar bisa mengajukan diri sebagai calon gubernur.

Darmizal Sebut Somasi SBY Tidak Memiliki Dasar Hukum

Didi membela keputusan Agus keluar dari militer. Dia menilai langkah Agus terjun ke politik merupakan bentuk lain dari pengabdian. 

"Pengabdian bagi negeri itu hak, pengabdian itu tidak ada batasnya di mana bidangnya," kata Didi dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 24 September 2016.

Siap Hadapi Demokrat, Prof Yusuf Henuk: Tidak Ada Bahasa Menghina

Didi menyatakan, mundurnya Agus dari dunia militer dilakukan tanpa ada paksaan. Menurut dia, langkah ini merupakan suatu pengabdian dalam bentuk lain yang dilakukan Agus, selain di bidang militer.

"Yang namanya pengabdian tak ada batasan ruang waktu, di mana pun bisa. Kalau di militer sudah baik, apa salahnya ingin yang lebih baik yang lebih luas," ujar Didi.

Curhat AHY yang Jadi Korban Hoax Lantaran Demokrat Tolak UU Ciptaker

Didi bahkan menyebutkan banyak contoh yang mirip dengan langkah Agus terjun ke politik yang terjadi di negara lain. Salah satunya adalah mantan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy.

"Tidak hanya Agus di Indonesia, tapi banyak contoh. Di Amerika ada JFK. Di sana (Amerika Serikat) banyak lawyer sukses tapi mereka tertarik politik dan menjadi presiden," kata Didi.

Partai Demokrat telah memutuskan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono, maju dalam Pilkada DKI Jakarta berpasangan dengan  Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata Sylviana Murni. Pasangan itu diusung Koalisi Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PAN, PPP dan PKB. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya